TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presenter ternama Hilbram Dunar meninggal dunia karena kanker usus, Minggu (31/3/2023) pukul 00.39 WIB dini hari.
Kabar duka ini disampaikan langsung oleh sang istri, Denny Lusiana lewat Instagram pribadinya dan meminta meminta maaf jika mendiang suaminya ada kesalahan.
"Innalilahi wa innalilahi rojiun. Telah meninggal dunia HILBRAM DUNAR Suami tercinta dari Denny lusiana / papah tercinta dari Ranu dan Via. Mohon dimaafkan segala kesalahan beliau.. Semoga almarhum husnul khotimah," tulisnya.
Naman Hilnbram mencuat saat membawakan acara Mario Teguh yakni Mario Teguh Golden Ways.
Nah, berikut ini sosok Hilbram Dunar.
Hilbram Dunar dikenal sebagai pembawa acara televisi, penyiar radio, dan motivator.
Baca juga: Kabar Duka, Presenter Hilbram Dunar Tutup Usia
Ia lahir pada 30 Oktober 1975 dan memeluk agama Islam.
Diketahui Hilbram Dunar merupakan lulusan SMA 3 Jakarta 1994.
Setelah itu, ia melanjutkan pendidikannya di Teknik Mesin Universitas Trisakti dan lulus pada 1999.
Saat kuliah, Hilbram Dunar sudah mulai aktif di bidang penyiaran.
Ia mengawali kariernya dengan menjadi penyiar radio di Hard Rock FM pada 1999 hingga 2005.
Selagi menjadi penyiar radio, Hilbram Dunar juga memandu beragam program televisi, mulai dari acara motivasi, game show, reality show, acara olahraga, hingga gelar wicara.
Beberapa program televisi yang dipandu oleh Hilbram Dunar adalah Coffee Break, All Sports, Mario Teguh Golden Ways, Badminton Super Series, Formula One Race & Qualifying, BundesLiga, Selamat Malam Nusantara.
Juga program Grand Prix Formula 1 di RCTI, MNCTV, Global TV dan berbagai acara televisi lainnya.
Hilbram Dunar (bersama Melissa Karim Lucy Wiryono, Intan Erlita, dan Soraya Hylmi) merupakan satu dari sedikit presenter acara motorsports di televisi yang juga bisa sukses membawakan acara sepak bola.
Hilbram Dunar juga menjadi penulis 6 buku.
Buku terbarunya adalah "Kalau Mau Dicintai Selamanya Jangan Pilih Yang Hanya Bisa Dicintai Sementara".
Buku lainnya adalah Main Hati - Karena Cinta Tidak Bisa Mati Tapi Bisa Pergi kalau Tidak Dijaga Sepenuh hati dan buku pertamanya adalah kumpulan cerita pendek tentang cinta berjudul Plastic Heaven - Bukan Cinta Jika Tak Meneteskan Airmata Karena Sedih Luar Biasa Atau Bahagia Tak Terhingga.
Buku ke tiga My Public Speaking, buku ke empat Cinta Itu Motivasi dan buku ke lima Speak For Money.
Ayah dua anak itu juga membuka kesempatan bagi siapa saja yang ingin mengundangnya sebagai motivator, MC, hingga sebagai trainer untuk public speaking dan bidang komunikasi lainnya.
Hilbram Dunar menikah dengan Denny Lusiana pada 29 Februari 2004.
Rumah tangga keduanya langgeng hingga maut memisahkan.
Bungsu dari 3 bersaudara ini lahir ketika ayahnya yang berdinas di Kejaksaan Tinggi bertugas di kota tersebut.
Ayahnya asli dari Padang, Sumatera Barat, sedangkan ibunya asli dari Bantul, Yogyakarta.
Sebagai seorang Jaksa karier, ayahnya kerap berpindah mengikuti penugasan.
Setelah bertugas di Banda Aceh, mereka pindah ke kota Pematang Siantar, Sumatera Utara.
Di kota ini Hilbram Dunar bersekolah hingga kelas TK.
Selanjutnya ayahnya dimutasi ke Jakarta.
Semenjak itulah mereka menetap di Jakarta hingga saat ini.
Saat ini jenazah Hilbram Dunar disemayamkan di rumah duka di daerah Bintaro, Pondok Pucung, Tangerang Selatan.
Jenazah akan dimakamkan di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan, pukul 12.30 WIB.