TRIBUNNEWS.COM - Film Siksa Kubur telah berhasil meraih lebih dari tiga juta penonton bioskop di hari ke-11 tayang.
Diketahui, film Siksa Kubur berfokus pada seorang perempuan yang bernama Sita.
Sita merasa mulai tak percaya dengan agama usai kedua orang tuanya meninggal karena jadi korban bom bunuh diri.
Meski demikian, sang sutradara, Joko Anwar menjelaskan bahwa film Siksa Kubur tak hanya menyajikan hal terkait agama saja.
Terlebih, selama ini siksa kubur identik dengan ajaran dalam agama Islam.
Akan tetapi, Joko Anwar mengaku bahwa dirinya telah menggarap film tersebut secara universal.
Sehingga film Siksa Kubur dapat diterima oleh seluruh pemeluk agama.
"Uniknya Siksa Kubur ini tidak melulu berbicara tentang agama gitu, jadi lebih."
"Makanya film ini juga walaupun dengan menggunakan perspektif Islam, tapi orang luar Islam akan sangat bisa relate nontonnya, karena sifatnya universal," tutur Joko Anwar, dikutip dari YouTube Abdel Achrian, Selasa (23/4/2024).
Pasalnya, dalam film Siksa Kubur juga menggunakan sudut pandang terkait norma-norma yang dianut oleh masyarakat.
"Jadi bukan tentang iman kepada agama, tapi juga tentang nilai apa yang kita anut gitu maksudnya," lanjutnya.
Baca juga: Joko Anwar Temukan Ide Film Siksa Kubur Sejak 2012, Kisah Anak yang Turut Masuk Peti Jenazah Ayah
Hal tersebut bermula dari kegelisahan Joko Anwar terhadap fenomena yang terjadi saat ini.
Menurut Joko Anwar saat ini banyak masyarakat yang telah mulai menormalisasi bentuk kejahatan.
"Premisnya adalah bagaimana kalau orang satu bangsa mengaku beragama dan semakin lama semakin beragama, tapi kejahatan semakin normal gitu," ucap Joko Anwar.