Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kanker paru adalah kanker yang berasal dari sel-sel epitel saluran napas.
Angka kematian akibat kanker paru berada di urutan pertama.
Sedangkan angka kejadiannya berada di urutan ketiga setelah kanker serviks dan payudara. Karena sangat berbahaya, penting untuk mengetahui apa saja gejala dari kanker paru.
Namun, masih ada masyarakat yang sering mengabaikan datangnya gejala kanker paru.
Dokter Spesialis Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Subspesialis Onkologi Toraks dr Wily Pandu Ariawan, Sp.P.K.R, Subsp.Onk.T pun bagikan beberapa gejala yang kadang diabaikan.
Pertama, adanya keluhan sesak napas.
"Ada beberapa pasien yang mengeluhkan sesak napas," ungkapnya pada kanal YouTube RS Pondok Indah dilansir Tribunnews, Selasa (1/5/2024).
Baca juga: FDA Setujui Penggunaan BLA untuk Pasien Kanker Paru-Paru Sel Kecil Non-Skuamosa
Namun sesak napas yang muncul karena kanker paru tidak sama seperti penyakit asma.
"Tapi sesak napas saat melakukan aktivitas," tambahnya.
Gejala lain adalah kadang muncul keluhan baik berdarah.
Di sisi lain, dr Wily menjelaskan kanker paru juga umumnya tidak menunjukkan gejala ketika ukuran masih cukup kecil, sehingga orang yang menderita kanker paru tidak menyadari jika dirinya menderita kanker paru.
"Ketika ukuran membesar, mulai menyebar, penumpukan cairan yang berlebihan. Kemudian terjadi penyebaran berbagai organ, biasanya gejala berupa batuk kronik," tambahnya.
Oleh karena itu masyarakat diimbau untuk melakukan skrining dini jika memiliki faktor risiko, seperti:
1. Perokok berat atau sedang merokok.
2. Perokok pasif.
3. Riwayat kesehatan pribadi.
4. Riwayat keluarga yang mengidap kanker.
5. Prosedur radioterapi yang dapat berpengaruh pada organ daerah dada.
6. Tinggal di lingkungan tercemar, sehingga sering menghirup polutan.
7. Daya tahan tubuh dan sistem imun yang lemah secara genetik.
8. Terkena paparan radon di tempat kerja atau di rumah.