Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dokter Spesialis Penyakit Dalam dr. Daniel Rizky, Sp. PD, K-HOM ungkap jika laki-laki lebih berisiko mengalami kanker usus besar. Ia pun menjelaskan alasannya.
Pertama, perempuan memiliki hormon estrogen yang lebih banyak dibandingkan laki-laki.
Selain itu, perempuan juga memiliki kelenjar mammae.
Kelenjar mammae atau payudara adalah kelenjar asesoris kulit yang berfungsi untuk menghasilkan susu.
"Karena perempuan sudah punya dua organ yang laki-laki nggak punya. Yaitu, payudara. Laki-laki punya, tapi hormon estrogen lebih banyak di perempuan. Kedua, kelenjar mammae. Itu lebih banyak di perempuan," ungkapnya pada talkshow virtual yang diselenggarakan Kementerian Kesehatan, Rabu (4/12/2024).
Kedua, tidak menggeneralisasi, tapi secara kasat mata, laki-laki di Indonesia cenderung memiliki pola hidup yang tidak sehat dibandingkan perempuan.
Misalnya, laki-laki lebih banyak menjadi perokok aktif.
Laki-laki lebih banyak mengonsumsi makan yang tidak sehat karena stres dan bekerja.
"Akhirnya dia makan lebih tidak dikontrol dibandingkan misalnya perempuan di rumah. (atau) Ibu rumah tangga yang masak sendiri," imbuhnya.
Selain itu, sepulang kerja laki-laki bisa saja tidak langsung pulang dan menongkrong bersama teman-teman.
Selama berkumpul dengan teman-teman, laki-laki kerap mengonsumsi makanan ultra processed food.
Ultra processed food sendiri adalah makanan yang telah diproses secara industri dengan menambahkan berbagai zat aditif.
Seperti garam, gula, lemak, pengawet, dan pewarna makanan.
"Nah itu meningkatkan faktor resiko. Jadi seakan-akan laki-laki lebih tinggi dibandingkan perempuan,"tutupnya.