TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Balai Media Kebudayaan yang mengelola kanal kebudayaan Indonesiana TV berpartisipasi dalam Indonesia Anime Con (INACON) 2024 yang digelar pada 15-16 Juni 2024 di Indonesia Convention Exhibition (ICE), BSD, Tangerang, Banten.
Kegiatan ini menjadi momentum penting untuk memperkenalkan intellectual property (IP) buatan lokal kepada khalayak yang lebih luas.
Sebagai bagian dari komitmen untuk mendukung dan memajukan industri kreatif di Indonesia, Balai Media Kebudayaan melihat Indonesia Anime Con (INACON) 2024 sebagai platform strategis untuk menampilkan karya-karya terbaik dari para kreator IP lokal.
Diharapkan, melalui partisipasi ini, kolaborasi antara kreator-kreator lokal dapat diperkuat dan IP lokal semakin dikenal di tingkat nasional maupun internasional.
Seperti diketahui, INACON 2024 merupakan salah satu event terbesar yang menggabungkan berbagai elemen budaya pop seperti anime, manga, video game, dan cosplay.
Acara ini menjadi surga bagi para kreator, gamer, kolektor, cosplayer, dan semua yang menyukai dunia pop culture.
Dengan menghadirkan berbagai kegiatan menarik, INACON 2024 menjadi tempat yang tepat untuk menjalin hubungan dan berbagi inspirasi bagi penggemar anime.
Sutradara Film Animasi Rana Uko, Daryl Wilson, menyampaikan antusiasmenya terhadap acara ini. Terutama pada yang gencar memperkenalkan dan mempromosikan kreator IP lokal.
“Melalui sinergi dan kolaborasi, kita bisa menciptakan ekosistem yang mendukung keberlanjutan budaya lokal,” terangnya, saat diwawancarai dalam acara INACON 2024, Sabtu (15/6/2024).
Ia juga menyampaikan harapannya melalui INACON, IP lokal seperti yang ia dan timnya garap dapat semakin dikenal dan diapresiasi oleh masyarakat luas.
Ia juga bercerita pengalaman berkolaborasi dengan Indonesiana TV (di bawah pengelolaan dan kepemilikan Balai Media Kebudayaan) yang mendukung dan memfasilitasi penuh proses produksi Film Animasi “Rana Uko”.
“Selama satu tahun penuh kami berproses dan menjadikan tayangan yang menghibur, serta kaya akan sejarah dan budaya,” lanjutnya.
Sejalan dengan Daryl, Kreator IP Serial Animasi Budaya Ako dan Laut, Tessar Wardhana, menambahkan dengan dukungan teknologi tentunya akan bisa dan mudah memperkenalkan budaya lokal ke panggung internasional.
“Inisiatif seperti Indonesiana TV dan program open call yang mereka lakukan memberikan ruang bagi kreator untuk berinovasi dan mengangkat budaya Indonesia,” katanya.
Tessar menambahkan, INACON 2024 memberikan panggung besar bagi animasi dan IP lokal untuk “memamerkan” karya terbaik. Dimana telah menyediakan wadah yang sangat baik bagi para kreator untuk berkarya dan berkolaborasi.
“Melalui Indonesiana TV, kami bisa menyebarkan nilai-nilai budaya dan kreativitas anak bangsa ke seluruh penjuru Indonesia bahkan dunia. Saya berharap, semakin banyak IP lokal yang dapat lahir dan berkembang melalui ajang ini,” lanjutnya.
Tessar melanjutkan, budaya lokal Indonesia dikenal kuat, orisinil, dan memiliki keunikan tersendiri.
Dengan sentuhan modern dan teknologi pencitraan canggih, konten budaya ini mampu menonjolkan keberagaman dan menjunjung tinggi keragaman tersebut, menciptakan inklusi budaya dan keterwakilan berbagai budaya lokal.
Seperti halnya pada serial animasi Ako dan Laut karya dari Tessar Wardhana dan kawan-kawan.
Baca juga: Film Anime Jepang yang Dibuat Lebih dari 100 Tahun Lalu Ditemukan
Tessar bercerita tentang banyaknya kearifan lokal dan nilai-nilai budaya yang diangkat dalam animasi tersebut, terkhusus budaya Maluku.
“Di serial Ako dan Laut, kita mengangkat tradisi ‘Laor’, di mana ini adalah ajaran leluhur untuk menjaga kelestarian alam laut dan kebersihan air laut dengan tidak membuang sampah ke laut Maluku,” tuturnya.