Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fauzi Alamsyah
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hamish Daud berupaya untuk mencari keadilan usai menjadi korban pencemaran nama baik dan pencatutan startup Octopus yang bergerak di bidang bank sampah.
Masalah ini menurut Hamish Daud sudah mencorengkan nama baiknya, padahal ia hanya menjadi korban.
Baca juga: Selain Pencemaran Nama Baik, Hamish Daud Juga Rencana Laporkan Dugaan Penggelapan Dana
Sebab Hamish Daud diduga tidak membayar gaji karyawannya selama tiga bulan.
"Saya di sini sebagai korban ya jadi saya cuma pengen cari keadilan aja," kata Hamish Daud ketika ditemui di Polda Metro Jaya belum lama ini.
Hamish melanjutkan sudah memiliki banyak bukti untuk bisa melaporkan masalah ini ke polisi.
Baca juga: Hamish Daud Akan Laporkan Seseorang atas Dugaan Pencemaran Nama Baik, Benarkah Soal Gaji Karyawan?
"Cukup lama ya, tapi sekarang kita uda riset dan bongkar lumayan banyak. Jadi kita banyak belajar juga, ya saya banyak belajar juga," ujar Hamish.
"Yang jelas saya sebagai korban di sini," tandasnya.
Diketahui masalah ini bermula pada 2022, ketika Hamish di-endorse oleh perusahaan tersebut karena program pelestarian lingkungan yang ditawarkan.
Suami Raisa ini kemudian tertarik untuk terlibat.
Namun perusahaan tersebut tidak berjalan sesuai harapan di tengah jalan. Hamish bahkan dituduh tidak membayar gaji karyawan.
Suami penyanyi Raisa itu kemudian mengklarifikasi bahwa dia bukan lah direktur utama perusahaan Octopus.
"Itu ada hubungan sama lingkungan ya, tujuan saya itu untuk bersihin lingkungan Indonesia aja, tapi ternyata di belakang layar ada kejadian-kejadian," tandansya.