"Ini udah aku pikirin dari 2 tahun lalu. Itu awalnya gara-gara Kkajhe waktu itu fight lawan Paris," ujar Randy.
Menurut Randy, Kkajhe adalah lawan yang tepat karena selain atlet, ia juga memiliki nama yang tenar.
Tidak hanya itu, sebagai atlet profesional, Kkhaje juga telah meraih 8 kali kejuaraan nasional.
"Aku kepengin melawan yang benar-benar atlet berbakat. Tetapi memang dia juga punya nama for the Hype."
"Ya kan untuk menjual fight ini aku juga kepengen dapat Fighter yang memang punya hype-nya. Yes punya namanya, Which is Kkajhe adalah fight yang tepat. Karena dia memang punya hype-nya dan dia real atlet 8 kali National Champion," beber Randy.
"So buat aku kalau aku mau menutup karir Combat sportku, dan aku kepengin benar-benar melawan atlet yang memang di bidangnya ini. (Kkajeh) itu gunung yang har harus aku capai," sambungnya.
Laga Spesial Penutup Karier Randy Pangalila di Dunia Body Combat
Oleh karenanya, menurut Randy pertandingan malam itu menjadi sangat spesial untuknya.
Ia juga telah menyiapkan pertarungan tersebut dengan latihan yang keras.
"Karena aku tahu malam itu akan menjadi malam yang sulit untuk aku. I know exactly what's gonna happen," ujarnya.
"Jadi semua yang terjadi malam itu sudah aku persiapkan. You know what, aku jatuh dua kali apa segala macam di latihan. Aku sudah knockdown berkali-kali, that's why I'm getting stronger, I'm getting braver, I'm getting smarter," ungkap Randy.
Sebagai informasi, dalam pertandingan itu Randy Pangalila berhasil menumbangkan Kkajhe hanya dalam satu ronde.
Tendangan maut Randy Pangalila berhasil membuat Kkajhe KO setika dalam satu ronde.
Padahal pada awal laga Kkajhe tampil menekan dan beberapa kali membuat Randy Pangalila terpojok.
Namun, akhirnya kemenangan berpihak pada Randy Pangalila setelah Kkajhe gagal bangkit dan mengalahkan hitungan wasit.
Kkajhe terlihat meringis kesakitan setelah menerima tendangan memutar dari Randpunk ke arah rusuk ulu hatinya.
(Tribunnews.com/M Alvian Fakka)