News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Profil Bella Hadid, Supermodel Amerika Di-cancel Adidas karena Dukung Palestina, Vokal Kritik Israel

Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Yurika NendriNovianingsih
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Supermodel Amerika, Bella Hadid, dihentikan menjadi model kampanye produk baru Adidas karena mendukung Palestina.

Pada Agustus 2023 lalu, Bella Hadid mengkritik Menteri Keamanan Nasional sayap kanan Israel, Itamar Ben-Gvir, setelah Ben-Gvir mengatakan hak untuk hidup dan bergerak bagi pemukim Israel di Tepi Barat yang diduduki, mengalahkan hak warga Palestina.

"Di mana pun, dalam waktu apapun, terutama pada tahun 2023, suatu kehidupan harus lebih berharga daripada kehidupan lainnya. Apalagi hanya karena etnis, budaya, atau kebencian yang murni," kata dia saat itu.

Ia juga merupakan selebriti Amerika yang terus mendesak gencatan senjata di Gaza, sejak berlangsungnya serangan Israel pada 7 Oktober 2023.

Bahkan, Bella Hadid juga telah berpartisipasi dalam beberapa demonstrasi pro-Palestina selama beberapa waktu terakhir.

Sekilas tentang Olimpiade Munich 1972

Insiden Olimpiade Munich 1972 yang menewaskan lima anggota kelompok Black September Palestina, 11 atlet Israel, dan satu polisi Jerman. (DPA / dpa Picture-Alliance via AFP)

Mengapa Israel marah saat mengetahui kampanye produk baru Adidas yang dilakukan Bella Hadid merujuk pada Olimpiade Munich 1972?

Diketahui, saat momen pesta olahraga dunia itu, kelompok Black September Palestina menyandera 11 atlet Israel.

Baca juga: Mimpi Buruk bagi Israel, Digempur 65 Rudal Hizbullah dan Drone Houthi di Hari yang Sama

Israel mengklaim insiden itu masih menjadi luka bagi mereka.

Sebagai informasi, kelompok Black September tidak didukung oleh Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) karena dianggap membawa kesan buruk bagi upaya kemerdekaan Palestina.

Tetapi, penyanderaan terhadap atlet Israel merupakan upaya kelompok itu untuk membebaskan rekan-rekan mereka yang dipenjara di Israel.

Kelompok itu juga meminta dua pemimpin kelompok kiri, Baader-Meinhoff, dilepaskan dari penjara Jerman Barat.

Meski Jerman menyetujui permintaan Black September, Israel justru menolaknya.

Selanjutnya, skenario disusun untuk melawan Black September dan membebaskan para sandera.

Namun, operasi pembebasan itu gagal karena para sniper dari kepolisian Jerman menembak tanpa kendali hingga memicu reaksi Black September.

Akibatnya, semua atlet Israel yang disandera tewas, begitu juga dengan satu polisi Jerman dan tiga anggota Black September.

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini