Laporan Wartawan Tribunnews.com Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Industri musik Indonesia sedang menghadapi transformasi besar di era digital.
Kemajuan teknologi telah membuka peluang baru bagi para musisi untuk menjangkau audiens yang lebih luas, namun juga menimbulkan tantangan serius terkait perlindungan hak cipta.
CEO PT Dominasi Music Indonesia, Abdul Jasir Nasirudin mengatakan, selaku pelaku industri musik, teknologi digital bukan sebagai ancaman melainkan sebagai alat yang sangat potensial untuk melindungi dan mempromosikan karya musisi Indonesia.
Ia menjelaskan dirinya telah aktif membantu musisi Pantura dalam pengelolaan media sosial yang efektif.
"Juga pelaksanaan kampanye digital yang terukur juga perlindungan hukum atas karya-karya mereka," kata Abdul Jasir saat diskusi tantangan industri musik Indonesia menghadapi transformasi besar di era digital di Jakarta belum lama ini.
Dikatakannya, ia telah membuktikan bahwa kolaborasi antara musisi Pantura dan teknologi digital dapat menghasilkan hasil yang luar biasa.
Mereka tidak hanya berhasil memperluas jangkauan musisi Pantura, tetapi juga memastikan bahwa hak cipta mereka terlindungi dengan baik di dunia digital.
Kehadiran beberapa musisi Pantura dalam diskusi ini memberikan warna tersendiri. Dinda Puspitasari, Yugha, Anggi Rosdiyanto, dan Wisnu Ochol berbagi pengalaman mereka menghadapi era digital.
Mereka mengungkapkan berbagai tantangan yang dihadapi, mulai dari pembajakan konten hingga kesulitan dalam monetisasi karya mereka di platform digital.
"Kami ingin karya kami dinikmati oleh banyak orang, tapi juga ingin hak kami sebagai pencipta dihargai," ungkap Dinda Puspitasari, salah satu musisi Pantura yang hadir.
Ia menambahkan bahwa kolaborasi dengan Dominasi Music telah membuka mata mereka tentang potensi besar teknologi digital dalam mempromosikan musik Pantura.
Yugha, musisi Pantura lainnya, menyoroti pentingnya edukasi bagi para musisi Pantura tentang hak cipta digital.
"Banyak dari kami yang belum paham betul tentang hak cipta di dunia digital. Kami butuh bimbingan dan dukungan untuk bisa berkembang di era ini," jelasnya.