Untuk mencukupi kebutuhannya Baim pun mencoba peruntungannya di dunia bisnis.
Ia diketahui telah menjalankan bisnis parfum untuk mengumpulkan pundi-pundi rupiah.
"Ya untuk uang jajanku segala macem ya dari parfum."
"(Belajar bisnis) dari abangku, om aku, dan keluarga terdekat semuanya mensupport aku," ujarnya.
Hal itu mau tak mau harus dilakukan Baim lantaran setelah ayah dan ibunya memutuskan untuk berpisah, sang ayah seolah lepas tanggung jawab untuk menafkahi.
"Ayah terakhir nafkahin aku setelah cerai sebenarnya. Lima bulan (setelah cerai) itu dia nafkahin dulu, terus sempat berhenti, terus nafkahin lagi, seenak jidatnya dia lah," imbuhnya.
Meski sang ayah berlaku demikian kepadanya, Baim mengaku tidak memiliki rasa kecewa.
Hanya saja, ia menuntut sang ayah bertanggung jawab membiayai sekolahnya.
"Nggak ada (kecewa) sama sekali."
"Yang aku harapin, cicil aja duit sekolahku, nggak mungkin dong aku bayar semuanya," papar Baim.
Bahkan ia masih berharap sang ayah bisa kembali menghubunginya.
"Aku nggak mau dia nelepon orang, transfer orang terus orangnya sampaiin ke aku, aku nggak mau."
"Aku mau dia sendiri yang hubungi aku, dia sendiri yang telepon aku, dia sendiri yang transfer aku," tutup Baim.
(Tribunnews.com/Gabriella)