News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Merasa Karakternya Dibunuh, Heni Purnamasari Akan Polisikan Nikita Mirzani, Richard Lee, dan dr. Oky

Editor: Willem Jonata
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Heni Purnamasari Sagara gelar jumpa pers di Hotel Borobudur, Jakarta, Kamis (17/10/2024).

TRIBUNNEWS.COM - Heni Purnamasari Sagara tak bisa lagi menahan diri untuk diam terhadap pernyataan yang disebutnya fitnah dan dialamatkan kepadanya.

Fitnah tersebut bukan hanya ditujukan kepada usaha yang digelutinya, tapi juga sampai ke ranah pribadi. 

Tiga pekan belakangan ini Heni Sagara hanya diam. Sebab, ia dalam pemulihan pascamelahirkan.

Namun, komentar miring bernada negatif yang mencemarkan nama baiknya jadi bola panas, hingga membuat Heni harus angkat bicara menyampaikan klarifikasi.

Heni sudah menunjuk pengacara dan berencana mengambil tindakan hukum terhadap dr Oky Pratama, Ricard Lee, dan Nikita Mirzani.

Bahkan Niki, sapaan akrabnya, tak sungkan menyebut Heni curang dan jahat.

Sebab, ibunda Lolly tersebut mengaku pernah ditawari skincare etiket biru (produk perawatan kulit mengandung obat keras) oleh Heni.

Baca juga: Punya Masalah Kesehatan Mental, Medina Zein Serahkan Bisnis Kecantikannya pada Heni Purnamasari

Bagi Heni Sagara, yang dilakukan Richard Lee, Oky Pratama, dan Nikita Mirzani, adalah upaya yang mengarah pada pembunuhan karakter.

Heni Purnamasari Sagara gelar jumpa pers di Hotel Borobudur, Jakarta, Kamis (17/10/2024).

"Saya menyimpulkan sesungguhnya semua ini adalah ingin menjatuhkan bisnis saya dan merupakan persaingan usaha yang tidak sehat, sangat tidak sehat, sangat kejam," kata dia dalam jumpa pers di Hotel Borobudur, Jakarta, Kamis (17/10/2024).

Sementara itu pihak kuasa hukum Heni menyinggung beberapa poin penting yang akan dilaporkan oleh sang pengusaha skincare.

"Kami dari penasihat hukum dari Kantor hukum Yohanes Koberlin melakukan presscon hari ini mendampingi ibu Heni Purnamasari.

Maksud dan tujuan kami, hampir 3 minggu ini banyak berita viral dan menyudutkan, menuding nama ibu Heni Purnamasari dan bahkan ini sudah menyangkut kepada pribadi, kepada keluarga dan kepada perusahaan yang sedang ia pimpin," jelasnya.

Mereka menyinggung soal etiked biru, perizinan apoteker hingga segel pabrik yang diisukan karena adanya produk berbahan berbahaya.

Isu tersebut hanyalah berita bohong lantaran ingin menjatuhkan bisnis Heni Sagara dengan keji.

"Maka izinkan kami menyampaikan yang pertama, klarifikasi terkait adanya produk etiked biru, kedua tentang izin pencabutan apoteker dengan nama ibu Heni Purnamasari, yang ketiga klarifikasi tentang segel terhadap pabrik dan peredaran produk berbahan berbahaya dan tuduhan mafia skincare, yang keempat langkah langkah hukum yang akan diambil tim kuasa hukum terhadap informasi hoaks atau berita bohong," jelas kuasa hukum Heni.

Tak hanya itu saja, mereka ikut bereaksi soal tudingan yang menyebut jika Heni merupakan Mafia Skincare.

Sebab tudingan tersebut sangat kejam dan tak berdasar dengan sosok Heni yang merupakan apoteker serta memiliki izin resmi.

"Pertama tama muncul di podcast dr Richard Lee dan dr Okky, jadi kami sudah periksa seluruh podcast dan medianya dengan baik bahwa Mafia skincare itu mereka sebutkan dalam kalimat kalimat mereka, kata kata mafia ini tudingan yang luar bisa, apa arti kata mafia itu perkumpulan rahasia yang bergerak di bidang kejahatan, ini sudah sangat keji sekali, jadi mafia itu ada beberapa orang atau bisa bersekutu atau berkelompok.

Yang perlu kami sampaikan bahwa beredarnya racikan beretiket biru, Ibu Heni ini seorang apoteker, jadi punya izin, dan ibu Heni memiliki kewenangan meracik suatu obat tetapi tentu berdasarkan dari dokter atau apotek," ujarnya.

"Jadi tugas ibu Heni itu saja, tapi ini jadi viral berita ketika ditemukan ada racikan etiket biru tidak menggunakan resep dokter. Ini tegas kami sampaikan itu bukan tanggung jawab Ibu Heni.

Ibu Heni memang punya klinik dan pabrik, banyak distributor dan resellernya, itu tidak bisa diperjual belikan sembarangan, ada kontraknya dengan distributor kita, seluruh reseller kita," lanjutnya.

Selain itu mereka juga merasa heran dengan pihak BPOM yang mengubah undang undang dari DPR.

Hal itu membuat pihak Heni menduga jika ada sosok yang sengaja melakukan settingan hingga perusahaan Heni jatuh.

"Yang jadi persoalan ini sampai ke BPOM, nah ketika menjadi viral BPOM ke Sumedang melakukan pemeriksaan.

Yang jadi keberatan kami adalah yang namanya pabrik tidak pernah mengeluarkan racikan karena ini kosmetik, tapi dilakukan pemeriksaan ditemukan BPOM pelanggaran administrasi di pabrik hingga diamankan sementara, itu poinnya. BPOM juga merubah pasal undang undang dari DPR," jelas keterangan para kuasa hukum Heni Sagara.

Lebih jauh, Kuasa Hukum Heni memastikan bakal melakukan tindakan tegas lantaran menyangkut nama baik kliennya.

"Tentu pemilik podcast, berinisial O, R dan NM, dan akun lainnya telah memberikan berita bohong hoax dan fitnah, dan ujaran kebencian," tuturnya

Adapun inisial O, R dan NM adalah Dr Oky, Richard Lee dan Nikita Mirzani.

Sosok Heni Purnamasari Atau Heni Sagara

Heni Purnamasari Sagara menekuni usaha kosmetik dan skincare terkenal di Indonesia. Ia lahir pada 18 November 1987 silam.

Bisnis Heni berkembang dan memiliki beberapa perusahaan, antara lain PT. Sagara Purnama dan PT. Ratansha Purnama Abadi.

Ia menggeluti bisnis tersebut berbekal pengetahuan dan latar belakang pendidikan di Sekolah Tinggi Farmasi Bandung (STFB).

Heni tercatat sebagai apoteker setelah melanjutkan pendidikan Profesi Apoteker di kampus yang sama dan lulus pada tahun 2012.

Bukan hanya sebagai apoteker dan pengusaha, Heni Sagara juga aktif di media sosial.

Akun instagramnya, yakni @henisagara memiliki 391 ribu pengikut.

Sumber: Tribun Sumsel

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini