Disinggung soal perasaan menyesal sebagai ibu karena tidak bisa mendampingi anak-anaknya, Tsania lebih merasa bersalah.
"Rasa penyesalan, lebih ke rasa guilty (bersalah) ya. Anak mana sih yang enggak membutuhkan ibunya, jadi kayak aku punya rasa penyesalan kenapa aku nggak bisa hadir di hidup mereka seperti layaknya ibu-ibu lain, gitu," curhatnya.
Padahal menurutnya, ia memiliki sisi keibuan yang tinggi.
"Padahal aku tuh sebenernya menilai diri aku tuh motherhoodnya (keibuannya) tinggi ya. Karena aku happy ketika punya anak, mengurus anak, justru memang suka. Jadi mungkin itu penyesalannya," imbuh wanita 33 tahun itu.
Baca juga: Tsania Marwa Girang Dapat Hadiah Wisuda S2 dari Anak, Sebut Jadi Kado Terbaik
Walaupun kehilangan momen berharga dengan anak-anaknya, Tsania tetap bangga atas pencapaiannya kini.
"Aku masih berdiri di sini, berdiri di sini dalam artian masih bisa berjuang, bertahan, dan banyak hal yang sudah bisa aku dapatkan di tengah badai kehidupan ya," lanjut Tsania lagi.
Sementara itu, tatkala ditanya perihal hal yang membuatnya tak menyerah memperjuangkan anak-anaknya, Tsania mengungkap harapannya.
"Yang bikin aku enggak menyerah adalah harapan bahwa suatu hari aku bisa berkumpul lagi bareng mereka, dan aku mau anak-anak aku punya ibu yang happy."
"Aku juga mau anak-anak aku punya ibu yang waras yang bisa mencapai banyak hal baik dalam hidupnya. Itu yang membuat aku masih terus bertahan dan berjalan," seloroh Tsania.
(Tribunnews.com/Salma)