"Stroke ringan," jawab Pak Tarno dan Dewi.
Stroke yang dialami Pak Tarno bermula dari sebuah kejadian yang membuatnya diliputi rasa takut.
Menurut penjelasan Dewi, suatu hari Pak Tarno mendapat pekerjaan di wilayah Cirebon. Namun, dalam perjalanan menuju lokasi, ia dan sang sopir tersesat di sebuah hutan.
"Gara-gara sopir," kata Pak Tarno.
"Gara-gara dia ya. Katanya diundang (sulap) perjalanan ke Cirebon," sahut Densu.
"Malam hari nyasar ke hutan di gunung gitu hutan-hutan jati, dianya (Pak Tarno) tidur, bangun kaget, takut dibegal," jelas Dewi.
Dewi menuturkan, karena kondisi jalan yang sepi, Pak Tarno sangat syok dan takut jika ada pelaku kejahatan.
"Takut ada begal lah karena sepi jalanannya," ujar Dewi.
"Cuman dua orang aja (Pak Tarno dan sopir)," lanjut Dewi.
Pak Tarno takut jika dirinya mengalami sesuatu yang tidak diinginkan.
"Takut dibegal. Begal kan kalau ba**k beneran ba**k," kata Pak Tarno.
Saat itu, badan Pak Tarno terus gemetar.
"Jadi gemeteran terus di dalam mobil itu," beber Dewi.
Tak sampai di situ, ketika perjalanan pulang usai mengisi acara di Cirebon, Pak Tarno kembali mengalami kejadian serupa dan tersesat di hutan lagi.