Pendopo juga memberikan empat buah alat tenun portabel yang tidak hanya dapat dimanfaatkan untuk menenun, namun juga membantu proses pembelajaran serta menjadi perangkat portabel untuk dibawa ke berbagai pameran dan ekshibisi agar tenun ikat Sikka semakin dikenal.
Selain itu, Pendopo juga mendonasikan lebih dari 200 bibit tanaman pewarna untuk mendukung pewarnaan yang ramah lingkungan; katalog benang, kain, dan motif untuk membantu standarisasi pemesanan kain; serta dukungan branding.
“Setelah melihat hasil pengukuran akhir, kami merasa tujuan akhir pendampingan sudah tercapai, bahkan di beberapa aspek melebihi apa yang ditargetkan. Terlebih dengan modul yang kami buat, para penenun bisa dengan mandiri mentransfer seluruh ilmu yang didapatkan pada saat pendampingan kepada penenun-penenun baru. Sebagai keberlanjutan dukungan, kami akan terus memasarkan dan mempromosikan kain tenun ikat Sikka melalui Pendopo,” jelas Tasya Widya Krisnadi.
Selanjutnya, sebagian kain tenun ikat Sikka hasil dari program pendampingan ini dihadirkan sebagai koleksi kain tenun ikat Sikka di Pendopo yang berkolaborasi dengan desainer lokal. Pendopo mengajak desainer muda Iyonono, perancang busana muda yang berfokus pada pemberdayaan ibu rumah tangga, dan Didiet Maulana untuk ikut mengkreasikan kain tenun ini sehingga dapat mengikuti selera masa kini.
Secara khusus, Pendopo menggandeng Iyonono karena sejalan dengan semangat Pendopo, Iyonono juga berhasil membina dan memberdayakan puluhan ibu di Cirebon dan Kuningan sebagai pengrajin.
“Kolaborasi dengan Pendopo ini cukup spesial, karena boleh dibilang melalui karya, kita bisa menghubungkan para ibu penjahit dari Cirebon dan Kuningan dengan para mama penenun di Sikka. Harapan saya hadirnya koleksi ini dapat semakin memberdayakan para ibu di studio Seikat Cerita, juga para penenun di Sikka,” kata Iyonono.
“Sesuai dengan fokus kami, kegiatan yang kami lakukan dimulai dari peningkatkan kualitas tidak hanya produk namun juga manajemen mutu dari pengrajin kain tenun ikat Sikka di NTT. Selanjutnya kami mengolaborasikan para penenun adat dengan desainer ternama Didiet Maulana dan Iyonono untuk menyesuaikan selera masa kini, dan akhirnya melestarikan produk budaya tersebut melalui publikasi dan pembukaan akses ke pasar modern melalui Pendopo. Harapannya, melalui program ini Tenun Ikat Sikka bisa terus lestari dan dapat dinikmati generasi kini dan nanti”, akhir Tasya Widya Krisnadi.
Seluruh koleksi Tenun Ikat Sikka Pendopo dapat ditemukan di toko Pendopo di lt. 2, Living World Alam Sutera, Tangerang Selatan, dan ruparupa.com, e-commerce resmi Kawan Lama Group. Selanjutnya, Pendopo juga akan memamerkan koleksi Tenun Ikat Sikka di dalam gelaran Indonesia Fashion Week di Jakarta Convention Center, Senayan, pada 22-26 Februari 2023.(*)