TRIBUNNEWS.COM - Momentum Works merilis laporan bertajuk ‘E-commerce Southeast Asia 2023‘. Laporan tersebut mengungkapkan bahwa perusahaan e-commerce Shopee mencatatkan GMV terbesar di tahun 2022 dengan nilai Rp718 triliun. 

Nilai yang diraih Shopee menempati posisi tertinggi bahkan dua kali lipat lebih tinggi dibandingkan Lazada yang berada di posisi kedua dengan nilai sebesar Rp301 triliun. Sementara itu, untuk Tokopedia, Bukalapak, dan TikTok Shop berada di posisi seterusnya secara berurutan.

Untuk diketahui, GMV atau lebih dikenal dengan Gross Transaction Value, Secara sederhana, GMV diartikan sebagai pendapatan perusahaan berdasarkan hasil akumulasi belanja pengguna.

Nah, nilai GMV yang besar ini memperlihatkan nilai transaksi yang dihasilkan oleh masing-masing e-commerce di sepanjang tahun. Jadi, dapat diartikan bahwa semakin besar nilai GMV, maka semakin banyak transaksi jual-beli yang dihasilkan oleh masing-masing perusahaan e-commerce.

Rahasia Shopee jadi pilihan pengguna hingga raih GMV tertinggi

Prestasi Shopee dalam menduduki urutan GMV tertinggi tentunya tidak didapatkan dalam waktu singkat. Konsistensi Shopee dalam menjadi pilihan setia para pengguna selama hampir satu dekade membuat Shopee terus meraih GMV terbesar setiap tahunnya. 

Data Similar Web pada 1 Juli 2023 juga menunjukkan bahwa Shopee masih menempati posisi pertama Top Apps Ranking dan dalam 3 bulan terakhir menduduki posisi teratas Top Marketplace Websites in Indonesia.

Dalam meraih pencapaian ini, tidak dipungkiri bahwa kehadiran berbagai promo dan kampanye menarik untuk masyarakat berbelanja berbagai kebutuhan mereka di Shopee menjadi salah satu alasan mengapa pembeli memilih berbelanja di platform ‘oren’ ini. 

Mulai dari kampanye angka kembar di setiap bulan, flash sale, gratis ongkir, dan cashback yang memancing pengguna untuk menjadikan Shopee sebagai platform e-commerce top of mind mereka.

Dipilih penjual karena jumlah pengguna besar

Tidak hanya memanjakan para pembeli, Shopee juga dipilih penjual karena platform ini memiliki jumlah pengguna yang besar di Indonesia. Salah satunya penjual asal Purwokerto yang bergelut di bidang fesyen anak, Hemas Prabawati yang telah merintis usaha sejak tahun 2021. 

Mantan karyawati Bank BUMN ini, memutuskan untuk berhenti bekerja dan memulai bisnis sendiri. Meski baru berjualan, ia yakin memilih Shopee sebagai e-commerce pertama dan satu-satunya untuk mengembangkan dan memperluas bisnisnya. Jumlah pembeli yang banyak di seluruh Indonesia, membuatnya percaya diri kalau usaha perdananya ini akan laris manis.

“Memang aku sendiri kalau cari apa-apa di Shopee, aku lihat juga di luar sana orang lain cari barang apapun pasti kepikirannya langsung ke Shopee. Udah lama dikenal orang juga jadi ya pasti lebih untung jualan di sana,” jelasnya.

Selain itu, keamanan juga menjadi salah satu faktor penting buat Hemas. “Aku mikirnya kalau pembeli percaya, ya pasti akan milih beli di platform itu kan. Di Shopee yang aku lihat ada banyak fitur kayak garansi, skema pengurusan kalau barang hilang atau rusak di jalan, dan juga layanan pelanggan yang siap bantuin berbagai kendala. Ini tuh bantu aku juga sebagai penjual buat terus meningkatkan kepercayaan pembeli buat belanja di toko aku,” paparnya.

Usaha Hemas pun kini laris manis bersama Shopee. Omzetnya mencapai puluhan juta rupiah, bahkan di momen khusus seperti Ramadan dirinya bisa meraih omzet mencapai ratusan juta rupiah.

Konsistensi Shopee yang telah hadir selama hampir satu dekade di Indonesia, telah membuatnya mampu terus meningkatkan penjualan jutaan penjual serta melayani jutaan pembeli di Indonesia.