TRIBUNNEWS.COM, ACROPOLIS – Pereli Subhan Aksa tidak terpacu untuk mendulang poin pada putaran 6 World Rally Championship (WRC) 2 di Acropolis, Yunani, Sabtu (1/6/2013). Alih-alih mengincar poin, Subhan Aksa menargetkan penambahan jam terbang.
Para pesaing Subhan cenderung memilih seri yang menguntungkan untuk mendulang poin, yakni lintasan-lintasan reli yang diyakini mampu dikuasai. Namun pendekatan Subhan dan manajemen BFRT tak semata mengacu pada poin.
Bagi Subhan dan BFRT hal yang tak kalah penting adalah penambahan jam terbang dan pengalaman untuk bekal ke tahun depan. Itu sebabnya pilihan jatuh pada arena baru macam Rally Portugal, Prancis, Wales, dan kemungkinan besar Australia (tentatif) dalam tujuh seri pilihan tahun ini. Selain Rally Acropolis Yunani, dua seri lain yang sudah pernah dijelajahi Subhan dan masuk rute musim ini adalah Rally Spanyol (musim lalu podium ketiga) dan Rally Jerman.
Strategi itu membuat Subhan tampil lepas di setiap seri yang ia ikuti, termasuk Yunani saat ini.
“Tapi, saat berlomba, naluri kompetisi sebagai olahragawan kerap muncul dan menggoda untuk memacu mobil lebih cepat. Jika secara teknis ada peluang untuk mencetak prestasi lebih tinggi, kenapa tidak. Harus diperjuangkan. Sementara ini, hanya itu yang akan kami lakukan di sini. Tak memaksakan diri di SS awal dan selanjutnya baru lihat situasi dan atur strategi baru,” ujar Subhan dalam rilis yang diterima Tribunnews.com.
Sesi shakedown yang menjadi ajang latihan resmi itu dimanfaatkan Subhan dan navigator Nicola Arena untuk memantapkan kerjasamanya sekaligus kesempatan tim M-Sport untuk menentukan setingan terbaik buat pacuan.
Menjelang persiapan SS1 dan 2 pada hari Jum’at (31/5/2013) malam waktu setempat tim memutuskan untuk tidak membawa ban cadangan dan diharapkan strategi tersebut bisa memberikan dampak positif terhadap Subhan Aksa karena hanya melakoni 2 SS dan sekaligus bisa mengurangi beban kendaraan.