TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Marco Wowiling (Pegasus), Yoel Momongan (BEC, Lembang), Yanyan Hadiansyah (JN Stud), dan Dadang Suryatna (Anantya), sama-sama mengacungkan jempolnya. Mereka seperti ingin mengatakan, "Kami siap!".
Keempatnya lolos dari seleksi internal Equestrian Indonesia (EQINA) untuk menghadapi seleknas pembentukan tim inti 'dressage' atau tunggang serasi ke SEA Games XXVII-Myanmar, Desember mendatang. Seleksi dilangsungkan Minggu (28/7/2013) di Anantya Riding Club, Gunung Putri.
Kini, mereka tinggal menunggu kepastian seleknas, di mana Marco dkk akan ditantang 'rider-rider' terbaik dari Equestrian Federation of Indonesia (EFI). Seleknas, yang waktunya akan ditentukan oleh Komite Olimpiade Indonesia (KOI) dan Satlak Prima, akan mempertemukan lima 'rider' tunggang serasi EQINA dan EFI. Satu 'rider' EQINA lainnya yang akan diikutkan pada seleknas nanti adalah Heru Kuswara.
"Heru tak bisa ikut seleksi karena sedang sakit. Tapi dari konsistensi penampilannya belakangan ini, Heru tetap layak masuk tim dan karenanya dia memperoleh wild-card," kata Bibit Sucipto, Kabid Binpres EQINA.
Dua pelatih tim tunggang serasi, yakni Rahmat Nasir dan Abe Pelealu, mengamini pernyataan Bibit. "Heru layak dapat WC," ujar Rahmat Nasir, terkait 'wildcard' yang diperoleh Heru. Ada 11 'rider' yang mengikuti seleksi internal EQINA di nomor tunggang serasi ini.
Masing-masing 'rider' tampil dalam dua putaran, dengan dua kuda yang berbeda pula. Ini kompetisi sistem 'borrowed horse' sebagaimana yang akan diterapkan di pentas 'dressage' SEA Games Myanmar. Dari penilaian yang diberikan oleh dua juri (judge) senior yakni James Momongan dan Nico Pelealu, seleksi 'dressage' menempatkan Marco Wowiling sebagai pencetak 'skor' terbaik.
Akumulasi nilai Marco 122.635 persen, atau average 61.318 persen. Berikutnya, Yoel Momongan (120, 676/60.338), Yanyan Hadiansyah (120, 541/60,270), dan Dadang Suryatna (116,149/58, 074)