TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Setelah sukses mementaskan 'Piala Bupati Bantul IV-2014', di Bantul, DIY, pada Minggu (27/4)lalu, ajang pacuan kuda tingkat nasional segera beralih kembali ke Jakarta.
Dua pekan mendatang, tepatnya Minggu, 18 Mei 2014, PP Pordasi khususnya Komisi Pacuan PP Pordasi menggelar kejuaraan ke-6 dari total 16 event dan seri kejurnas sepanjang 2014. Yakni, 'Kejuaraan Minang Derby', yang sekaligus dijadikan sebagai seri ke-2 dari serial kejuaraan 'Piala Tiga Mahkota 2014'. 'Minang Derby' dilangsungkan di arena pacuan kuda Pulomas, tempat paling ideal dan menegangkan bagi kompetisi pacuan kuda tingkat nasional.
"Minang Derby tetap akan menghadirkan kuda-kuda terbaik dari berbagai daerah dan perkumpulan," ujar Ketua Umum PP Pordasi Mohammad Chaidir Saddak.
"Setiap daerah dan klub punya andalan tersendiri untuk ditampilkan di setiap seri kejuaraan. Mereka harus memperhitungkan juga setiap kuda akan tampil baik di setiap event, terutama dikaitkan dengan final seri kejurnas atau Champions Cup nanti," ungkap Ketua Komisi Pacuan PP Pordasi, H.M.Munawir.
Hingga akhir April ini PP Pordasi telah menggelar lima 'event'. Yakni, 'Jateng Derby' (13/1) di Tegalwaton, 'AE Kawilarang Memorial' (23/2) di Pulomas, 'Piala Tiga Mahkota seri-1' (23/3) di Puilomas, 'Madura Derby & Pertiwi Cup' (20/4) di Pulomas, dan 'Piala Bupati Bantul IV-2014', di lapangan Sultan Agung, Bantul.
Menurut keterangan Sekretaris Komisi Pacuan PP Pordasi Novardi Sikumbang, Selasa (29/4), 'Minang Derby' pastinya akan melibatkan banyak perkumpulan/stable dari Suimatera Barat.
"Setelah terjun di Madura Derby dan absen di Piala Bupati Bantul, kuda-kuda tangguh asal Sumbar pasti akan berkompetisi kembali di Minang Derby ini," jelas Noviardi.
Disamping menghadirkan mayoritas kuda tangguh dari klub-klub yang berbasis. di Sumbar, 'Minang Derby' diyakini akan melibatkan keikutsertaan kuda-kuda handal dari berbagai stable di Jabodetabek.
Aragon dan Manglayang dari Jabar, Lembang, Tombo Ati Stable Semarang, Eclipse Stable dari Solo, serta Bintang Madura Stable dan Cahaya Bulan Stable, adalah partisipan yang nyaris tak pernah absen dari setiap gelaran pacuan tingkat nasional.
Dua stable yang disebut terakhir adalah klub-kkub moncer asal Jatim yang masing-masing dimiliki oleh dua tokoh masyarakat Madura, Drs.H.Muhammad Ru'i dan H.Syakur. Stable-stable besar selalu tertantang untuk mengomentisikan kuda-kuda andalannya pada kompetisi berskala akbar. Apalagi jika digelar di Pulomas, 'venues' yang menjadi barometer kejuaraan pacuan nasional. (tb)