"Ya, tujuannya anti-doping itu kan sangat jelas. Pertama, sebagai perwujudan aspe fair-play, kedua untuk mendukung keselamatan joki & kuda, dan ketiga guna meneguhkan kesejahteraan dar kuda-kuda itu sendiri," papar Noviardi.
Dalam kasus Jakarta Derby ini, pemaksaan tes anti-doping secara kaku, dirasakan kurang tepat timing-nya.
Masalahnya, biar terlihat seolah heriok, kalau tes anti-doping itu tidak diberlakukan sekarang, ya keburu dunia kiamat,
Nah, hal inilah yang mengundang multi tafsir, seolah PP Pordasi tidak setuju dan menghalangi.
Padahal, sejatinya, untuk hal yang urgent tetapi sensitif itu harus hati-hati, serta terkonsep, terukur dan memang bisa diaplikasikan.
Masalahnya, untuk pemeriksaan sampel dari tes doping itu sendiri, sejauh ini tidak bisa dilakukan di Indonesia.
Pemeriksaan tes doping untuk kuda yang terdekat adalah di Malaysia, Thailand atau Australia. tb