TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Setelah kurang lebih tiga tahun berpartner dan sama-sama berjuang di kancah bulutangkis internasional ganda campuran Riky Widianto/Richi Puspita Dili akhirnya dihadapkan pada perpisahan.
Konfirmasi soal dicerainya Riky/Richi disampaikan langsung oleh Rexy Mainaky, Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI.
Rexy mengatakan bahwa Riky/Richi bakal menyudahi kerjasama mereka setelah turnamen China Open Super Series Premier 2015 pada November mendatang.
Sebelum ke China Open, keduanya juga masih akan mengikuti kejuaraan Denmark Open Super Series Premier 2015.
“Riky/Richi memang akan dipisah setelah turnamen China Open 2015. Mereka mesti mengikuti turnamen tersebut karena rangking super series mereka, kalau tidak ikut bisa kena denda,” ucap Rexy yang ditemui di Pelatnas Cipayung.
“Kalau dilihat lagi, penampilan Riky/Richi sejak terakhir kali jadi juara ke saat ini cukup jauh drop-nya. Mereka juga tidak pernah mencapai hasil yang diharapkan. Permainan Riky/Richi juga sepertinya sudah terbaca lawan, mereka sudah tidak ditakuti lagi. Lawan sudah tahu bagaimana mengalahkan mereka, bahkan saat ini bukan hanya pasangan top yang bisa mengalahkan Riky/Richi, tetapi siapapun bisa mengalahkan mereka,” jelas Rexy.
Bertengger di peringkat 11 dunia, Riky/Richi memang tidak sedang berada di performa terbaik mereka tahun ini.
Keduanya kerap terjungkal di babak-babak awal, bahkan dari lawan yang di atas kertas mestinya bisa diatasi.
Pada turnamen Japan Open Super Series 2015, Riky/Richi tersingkir di babak pertama.
Selanjutnya di Korea Open Super Series 2015, pasangan ini kembali menelan kekalahan di babak kedua.
Selama berpasangan sejak tahun 2012, Riky/Richi pernah menjadi juara di Dutch Open Grand Prix 2014, Indonesian Masters 2014, India Open Grand Prix Gold 2015, finalis Singapore Open Super Series 2014 serta meraih medali perunggu SEA Games Singapura 2015. Riky/Richi juga pernah menembus peringkat top 8 dunia.
“Secara individu, baik Riky maupun Richi adalah pemain yang cukup bagus, namun tidak sebagai pasangan. Kadang dari segi komunikasi di lapangan juga kurang. Kalau lagi in sih tidak ada masalah, kalau lagi di bawah tekanan, komunikasi mereka tidak berjalan. Banyak faktor non teknis di sini, makanya kami putuskan untuk dipisah saja,” tandas Rexy.