TRIBUNNEWS.COM, KOPENHAGEN - Tiga kali ke final, tiga kali pula gagal. Itulah performa Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir di turnamen bulu tangkis Denmark Terbuka.
Kini, Owi/Butet kembali lagi datang ke turnamen level super series premier yang berlangsung di Odense, 13-18 Oktober itu dan mencoba mengusir kutukan tidak pernah juara.
Andalan Merah-Putih itu sebenarnya lolos ke final ajang ini secara beruntun pada 2012, 2013, dan 2014. Sayang, di tiga penampilan itu mereka selalu dihentikan wakil Tiongkok.
Catatan pada 2014, Owi/Butet di final dijegal Xu Chen/Ma Jin dengan skor 20-22, 15-21.
Sebelumnya, pada 2013, Owi/Butet juga terhenti di partai puncak oleh Zhang Nan/Zhao Yunlei, 11-21, 20-22.
Pada perhelatan 2012, ganda besutan klub Djarum itu lolos ke fi nal sebelum kemudian dihentikan Xu/Ma 21-23, 26-24, 11-21.
Sementara ketika pertama kali tampil tahun 2011, mereka langsung tersisih di babak pertama oleh Lee Yong-dae/Ha Jung-eun (Korsel), 15-21, 21-12, 17-21.
Sekarang, juara tiga kali All England ini kembali hadir ke Negeri Dongeng sebagai unggulan kedua. Pada laga yang tersaji di Odense Sports Park tersebut, Owi/Butet ingin memecahkan rekor buruk tersebut.
“Target kami di setiap turnamen pasti menjadi juara. Persiapan kami jelang turnamen ini hanya dua pekan, namun sebagai pemain, kami harus bisa mengatur kondisi agar tetap fi t dan siap tanding. Pokoknya kami mau tampil lepas, tetapi tetap memberikan yang terbaik,” tutur Butet, sapaan akrab Liliyana, seperti dikutip dari laman PBSI.
“Kami juga menyadari persaingan di ganda campuran semakin ketat. Sekarang kekuatan ganda campuran sudah merata. Dari babak pertama saja kami sudah mesti mewaspadai lawan. Semua lawan kami anggap berat, namun ada satu lawan yang kami fokuskan untuk dikalahkan, yaitu Zhang Nan/Zhao Yunlei,” ungkapnya.
Di babak pembuka, Owi/Butet ditantang Niclas Nohr/Sara Thygesen (Denmark).
Penulis: Broto Happy W/Harian Bola