TRIBUNNEWS.COM - Pemerintah Brasil menyebutkan, merebaknya kasus yang berkaitan dengan virus Zika tidak akan berpengaruh pada olimpiade musim panas, Agustus mendatang, kecuali bagi para atlet dan penonton yang tengah mengandung.
Jacques Wagner, Kepala Staf Presiden Brasil Dilma Rouseff, sudah memperingatkan hal ini, Senin (1/2).
"Kami harus menjelaskan bahwa mereka yang datang ke Brasil, para atet, tidak akan terkena risiko tertular, kecuali buat mereka yang tengah mengandung," kata Wagner.
Virus Zika disebut dapat menimbulkan cacat pada otak bayi bila ibunya terjangkit. Menurut WHO, virus Zika akan menyebabkan cacat, membuat kepala dan otak bayi lebih kecil dari ukuran normal.
Virus ini ditularkan melalui gigitan nyamuk. Saat ini, WHO menyatakan, Brasil dalam kondisi darurat epidemi virus Zika.
Hal ini menimbulkan kepanikan bagi Pemerintah Brasil yang tengah melakukan persiapan jelang olimpiade pada tahun ini.
"Ancaman atau risiko serius memang mengarah kepada para wanita hamil. Karena itu, kami menyarankan agar mereka lebih baik menunda keinginan menyaksikan atau mengikuti olimpiade."
Virus Zika kali pertama ditemukan di kali Uganda pada 1947. Namun, virus ini mulai muncul dan kemudian menyebar ke negara-negara Amerika Selatan pada 2014 lalu.