4. Khaosai Galaxy (28 Februari 1987)
Setelah kembali merebut sabuk juara dari Polanco, Elly Pical sempat mempertahankan gelar melawan petinju Korea Selatan, Dong Chun Lee. Lalu, datanglah juara dunia versi WBA asal Thailand, Khaosai Galaxy.
Gagah berani saja ternyata belum cukup. Dalam superfight di Stadion Utama Senayan, Ellyas Pical roboh KO di ronde ke-14 dengan pelipis kanan sobek sepanjang 2 cm. (Harian KOMPAS, 1 Maret 1987)
Gelar juara dunia IBF kelas super terbang Elly Pical pun copot. WBA pun sudah menutup peluang dia untuk melakukan laga ulang melawan Galaxy.
"Galaxy memberi 5 ronde awal kepada Pical," tulis Syamsul Anwar, pengamat tinju yang juga mantan petinju nasional, ketika itu.