Tommy mencoba bermain lebih tenang, kesabarannya membuahkan hasil, dia memimpin 11-8 di game kedua.
Saat unggul di kedudukan 16-13 di game kedua, Tommy melap lapangan dengan handuknya sendiri, karena permintaannya kepada wasit kerapkali ditolak.
“Saat memimpin di game kedua, saya tidak bisa mengontrol keadaan di lapangan yang licin sekali," ujar Tommy seperti dikutip badmintonindonesia.org.
Saya izin wasit supaya lapangan saya dilap, tetapi tidak diizinkan, sampai saya harus melap sendiri," ujarnya.
"Saat itulah konsentrasi saya buyar,” kata Tommy.
Kesalahan beruntun yang dilakukan Tommy membuat Axelsen balik unggul 20-18 dan memenangkan partai pertama.
“Axelsen bermain menyerang dan dia terus menekan, dia juga lebih tenang di akhir-akhir game kedua," ujar Tommy.
Tim Thomas Indonesia selanjutnya bisa menyamakan kedudukan menjadi 1-1 setelah pasangan ganda putra Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan mengalahkan Mads Pieler Kolding/Mads Conrad-Petersen 21-18, 21-13.
Hendra/Ahsan sempat ketinggalan di game kedua 6-8.
Sebagian besar angka yang diraih Kolding/Petersen adalah hasil dari kesalahan Hendra/Ahsan.
Setelah mampu menyamakan kedudukan 15-15, Hendra/Ahsan mengambil alih irama permainan.
Dengan perpaduan dropshot dan smash tajam, Hendra/Ahsan sukses membobol pertahanan duo Mads.
Di game kedua, Hendra/Ahsan sudah memegang kendali permainan dan unggul jauh 11-6 di interval game.
Hendra/Ahsan jarang sekali mengangkat bola, mereka tak mau memberi kesempatan kepada Kolding/Petersen untuk melakukan serangan.