Apalagi kedua pemain Eropa tersebut memiliki postur tinggi, akan sangat sulit mengembalikan smash mereka yang menukik tajam.
Keunggulan Hendra/Ahsan hingga 16-7 membuat Kolding/Petersen terlalu sulit untuk menyusul, mereka pun menyerah.
“Kami berdua bersyukur bisa menyumbang angka pertama untuk Indonesia dan membuat keadaan imbang 1-1," ujar Ahsan.
"Kekalahan Tommy (Sugiarto) di partai pertama tidak mempengaruhi kami karena kami tidak mau memikirkan partai pertama tetapi fokus pada pertandingan kami,” ujar Ahasn usai laga.
“Kami sudah mempersiapkan strategi melawan Kolding/Petersen, kami bisa menjalankan strategi tersebut. Hari ini kami bisa bermain dengan tenang dan berkonsentrasi,” tambah Hendra.
Indonesia kembali tertinggal 1-2 ketika tunggal keduanya Anthony Sinisuka Ginting ditakukkan tunggal kedua Denmark, Jan O Jorgensen.
Partai ketiga menjadi milik Jorgensen usai menang 21-17, 21-12.
Pada game pertama, Anthony belum dapat mengimbangi permainan Jorgensen.
Kesalahan-kesalahan tak perlu sering dilakukan Anthony hingga membuatnya bermain dalam tekanan.
Jorgensen unggul jauh 14-7. Anthony sempat mengejar, namun Jorgensen terus mengungguli Anthony di bola-bola depan, beberapa kali pengembalian Anthony gagal di net.
Unggul 16-12, Jorgensen mendapat kartu kuning dari wasit.
Saat mulai menemukan tempo permainannya, Anthony sudah terlalu jauh tertinggal, game pertama pun harus lepas.
Di game kedua, Jorgensen kian menunjukkan kematangannya sebagai pemain yang lebih berpengalaman dan lebih senior dari Anthony.
Jorgensen sudah dapat membaca permainan Anthony dan tahu dimana titik lemah Anthony.