TRIBUNNEWS.COM - Dua sprinter wanita, Kariman Abuljadayel dan Kamia Yousufi, belum mencatat prestasi membanggakan di Olimpiade 2016.
Namun, kehadirannya membuat sejarah baru serta menuai pujian karena tampil berhijab.
Kariman Abuljadayel adalah sprinter atau pelari cepat yang mewakili negara Arab Saudi. Ia menorehkan sejarah sebagai atlet wanita petama negara itu yang berlaga pada nomor 100 meter Olimpiade Rio 2016.
Wanita berusia 22 tahun itu walaupun finish di urutan ketujuh dan gagal mencapai babak final, tapi atas partisipasinya mendapatkan apresiasi dari seluruh masyarakat dunia. Dalam foto-foto yang diunggah The Sun terlihat bagaimana perjuangannya.
Tanggapan positif yang mendukung keduanya berdatangan di media sosial.
"Rasanya sangat emosional (terharu) melihat Kariman Abuljadayel yang menjadi atlet lari wanita Arab Saudi yang berpartisipasi di Olimpiade. #feminism #Rio2016," tulis akun @bailey_witt.
"Kariman Abuljadayel jadi yang pertama. Mungkin Arab Saudi bisa memberikan kesempatan pada wanita lain untuk berlatih atau mungkin berlari dan bisa memenangkan event tersebut," tulis pemilik akun A_Farscape.
"Angkat topi untuk Kariman Abuljadayel, wanita pertama perwakilan Arab Saudi berpartisipasi dalam ajang lari sprint 100 meter hari ini, hebat. #Rio2016," tulis Tod Hjulberg.
Status wanita di Arab Saudi dan ketatnya aturan memang membuat mereka dibatasi kebebasannya.
Komite Olimpiade Arab Saudi sendiri telah mencabut larangan bagi kaum perempuan untuk ikut bersaing di ajang olimpiade pada 2012 lalu.
Baca Selengkapnya Hanya di HARIAN SUPER BALL, Senin (15/8/2016)