TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi menyerahkan bonus penghargaan kepada lima atlet peraih medali olimpiade dan paralimpiade Rio de Janeiro yang berlangsung di Brasil.
Tidak hanya untuk atlet tapi juga bagi para pelatih dengan nilai yang telah ditentukan masing-masing.
Bertempat di GOR (Gelanggang Olahraga) POPKI Cibubur, Jakarta Timur pada 2 November 2016 pukul 10.00 WIB.
Acara tersebut juga dihadiri langsung bonus tersebut ditemani Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah, Sekjen Kemendikbud Didik Suhardi, Staf Ahli Mendagri, Staf Khusus MenpanRB, perwakilan Mabes TNI serta Ketua Umum Pengurus Besar Cabor.
Satu medali emas diraih dari cabang olahraga bulutangkis melalui ganda campuran Liliana Natsir dan Tontowi Ahmad, dua medali perak dari cabang olahraga angkat besi melalui Eko Yuli Irawan dan Sri Wahyuni Agustiani.
Sedangkan pada Paralimpik 2016, satu medali perunggu dipersembahkan Ni Nengah Widiasih dari cabang olahraga angkat besi.
Peraih medali emas berhak atas Rp 5.000.000.000, peraih medali perak sebesar Rp 2.000.000.000, dan peraih medali perunggu sebesar Rp 1.000.000.000.
Bonus itu nantinya akan langsung ke rekening para atlet tanpa ada potongan pajak (karena pajak sudah ditanggung negara).
Bonus fantastis juga diperoleh bagi para pelatih di antaraya Richard Mainaky (pelatih Tontowi Ahmad dan Liliana Natsir) memperoleh Rp 2.000.000.000, dan Dirja Wihardja (pelatih Eko Yuli Irawan) memperoleh Rp 800.000.000, serta Supeni (pelatih Sri Wahyuni Agustiani) memperoleh Rp 800.000.000.
Terakhir pelatih Ni Negah Widiasih, Coni Ruswanto berhak menerima Rp 400.000.000.