Kemenangan ini menjadi sangat spesial karena bertepatan dengan HUT kemerdekaan Indonesia yang ke-71.
Kemenangan Owi/Butet dilengkapi oleh kesuksesan atlet angkat berat Eko Yuli Irawan dan Sri Wahyuni yang mampu meraih medali perak pada ajang empat tahunan ini.
Kemenangan ini disambut suka cita oleh publik di Indonesia.
Setiba di tanah air, Owi/Butet dan atlet lainnya diarak dari Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, menuju kantor Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Jakarta Pusat.
Mereka juga diarak keesokan harinya ketika diundang Presiden Joko Widodo ke Istana Negara. Selain pasangan ini, peraih medali perak Eko Yuli Irawan dan Sri Wahyuni juga ikut.
Rombongan diarak menggunakan bus Bandros yang telah dihias cantik bertuliskan "Selamat Datang Pahlawan Olahraga Indonesia".
Kemenangan ini membuat Owi/Butet mendapatkan sejumlah bonus. Pemerintah melalui Kemenpora memberikan bonus Rp 5 miliar tanpa potongan pajak.
Mereka juga mendapatkan bonus senilai Rp 1 miliar dari Djarum Foundation dan Blibli.com.
Perusahaan alat elektronik, Polytron, tidak mau ketinggalan setelah memberikan hadiah TV 65 inch, yang merupakan tipe terbesar di dunia. Serta bonus penerbangan gratis dari maskapai AirAsia.
Kemenangan kontingen Indonesia di ajang olimpiade juga diikuti oleh atlet difabel Ni Nengah Widiasih.
Dia mampu meraih satu medali perunggu dalam ajang Paralimpiade Rio de Janeiro di Brasil, 7 hingga 18 September 2016 lalu.