Kepala komunikasi Kemenpora, Gatot S Dewa Broto, mengatakan Kemenpora prihatin mendengar Rio tak bisa berlaga lagi di F1 musim depan.
Awalnya Pertamina selaku sponsor Rio musim lalu sudah komitmen untuk membantu pebalap asal Solo itu. Tapi Sauber meminta bayaran lebih cepat dari tenggat yang dibutuhkan Pertamina.
Akhirnya kursi pebalap utama Sauber yang diperuntukkan Rio lepas dua hari jelang malam natal. "Kami tidak bisa memaksa Pertamina karena itu menyangkut anggaran yang tidak kecil," kata Gatot di Jakarta, Selasa (3/1).
Kemenpora berharap karier Rio idak berhenti hanya gara-gara soal dana. Meskipun Kemenpora mengakui dana sponsor adalah masalah utama Rio tidak bisa membalap.
"Kami tentu saja sangat menyesal ketika kita mendengar informasi yang Rio tidak bisa lagi bersaing di F1," tambahnya. "Kami berharap bahwa karir Rio tidak berhenti hanya karena soal dana."
Sebelumnya, Joe saward, pengamat F1 yang juga seorang jurnalis mengungkapkan peluang bagi Rio Haryanto jadi pebalap F1 sudah sirna menyusul Rio sudah tak lagi didukung sponsor Pertamina.
"Tawaran untuk Rio Haryanto telah gugur setelah Pertamina telah memutuskan untuk tidak mendukung dia lagi," tulis Joe saward di blognya.