Mereka juga mengupas dengan rinci elemen-elemen penting balapan seperti aerodinamik, dimensi mesin, G-Force, Down Force hingga jenis ban yang digunakan dalam balapan formula.
"Balapan formula sangat kompleks, semuanya bisa berpengaruh, termasuk dalam pemilihan ban," ungkap Sean.
"Makanya semuanya harus detail," tandas Sean, menjawab pertanyaan mahasiswa UI.
Interaksi antara pebalap Pertamina Arden dengan mahasiswa UI berlangsung hampir dua jam.
Tiga narasumber yang ada terus menjawab pertanyaan, termasuk kenapa mobil F2 bisa kencang, meski mesin yang digunakan sama.
"Memang benar, mesin di Formula 2 sama."
"Yang membedakan hanya setting-nya. Itu kuncinya," jelas Getan Jego di hadapan sekitar 1.000 mahasiswa UI, termasuk civitas akademi lainnya.
Prinsipal Jagonya Ayam, Ricardo Gelael, menambahkan, program From Circuit to Campus" merupakan kegiatan untuk mengenalkan dunia balap kepada mahasiswa.
"Sebenarnya banyak hal yang bisa dipelajari."
"Tidak hanya soal mesin, tapi juga mengenai kesehatan atau psikologis pebalap, asupan gizi, dan pola makan."
"Bisa juga ditelaah secara ekonomi mengenai bisnis balap itu sendiri," katanya.
Pertamina Arden merupakan tim F2 yang didukung penuh perusahaan Indonesia.
Saat seri satu di Bahrain, sang pebalap Norman Nato mampu merebut peringkat dua balapan feature.
Hasil itu dinilai luar biasa karena pada musim sebelumnya Arden merupakan tim papan bawah.