TRIBUNNEWS.COM, STUTTGART - Kontroversi kembali bermainnya petenis Rusia, Maria Sharapova, terus berlanjut seiring dengan keberhasilannya menjejak babak semifinal turnamen Stuttgart Terbuka 2017.
Setelah mendapat respons negatif dari Caroline Wozniacki (Denmark), Agnieszka Radwanska (Polandia), dan Eugenie Bouchard (Kanada), kali ini giliran Kristina Mladenovic (Prancis) yang melayangkan kritik pedas.
Mladenovic menyuarakan pendapatnya setelah dipastikan menjumpai Sharapova pada babak semifinal. Sharapova mencapai babak tersebut seusai menundukkan Anett Kontaveit (Estonia) 6-4, 6-3 pada babak perempat final, Jumat (28/4/2017).
"Saya memahami turnamen menginginkan dia (Sharapova). Dia sangat terkenal dan mereka (turnamen) menginginkan lebih banyak atensi, hal ini merupakan bagian dari bisnis," tutur Mladenovic yang dilansir BBC.
"Namun, di sisi lain, saya berhak mempertanyakan keadilan mendapatkan wild card. Faktanya, dia memang terkena kasus doping, meskipun dia bukan yang pertama," ucap Mladenovic lagi.
Lebih lanjut, Mladenovic mengatakan bahwa setiap petenis dengan kasus doping berhak mendapat kesempatan kedua. Namun, dia berharap kesempatan tersebut diberikan secara setara.
"Pemain lain dengan kasus doping memang berhak kembali dan bermain tenis, tetapi melalui jalan lain, mereka tidak akan menerima undangan dari sebuah turnamen," kata Mladenovic.
"Tentu, dia berhak bermain tenis lagi, tetapi kenapa dia mendapat bantuan ekstra dibandingkan pemain-pemain lain?" ujar petenis yang akrab disapa Kiki itu.
Sharapova kembali menjalani kompetisi setelah menjalani hukuman 15 bulan larangan bertanding. Debut comeback-nya di Stuttgart merupakan buah dari pemberian wild card dari panitia turnamen.
Hal serupa juga diterima Sharapova dari turnamen Italia Terbuka dan Madrid Terbuka tahun ini.
Sharapova juga akan otomatis menembus babak kualifikasi Prancis Terbuka 2017 apabila mampu mencapai babak final Stuttgart Terbuka.