TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Harian Kompas dan Asia Pulp & Paper (APP) Sinar Mas mempersembahkan Paperun, Charity Fun Run 5K, yang ditujukan untuk membantu meningkatkan minat baca dan tulis di Indonesia.
Acara yang dilaksanakan di QBIG, BSD, Tangerang ini menyuguhkan tantangan seru bagi para pesertanya.
Sebuah kajian bertajuk ‘Most Literate Nation In the World’ yang dilakukan oleh Central Connecticut State Univesity pada 2016 menyatakan Indonesia menempati urutan ke-60 dari 61 negara dalam tingkat literasi.
Dapat kita simpulkan bahwa minat baca di negara ini masih sangat kurang. Padahal, dengan membaca seseorang tidak hanya menambah pengetahuan diri namun juga akan mampu berbuat sesuatu untuk mengubah masa depannya.
Dengan terselenggaranya acara ini, Harian Kompas dan APP Sinar Mas ingin mengajak peserta mendonasikan buku-buku favorit mereka untuk disalurkan ke daerah yang membutuhkan.
Di kesempatan yang sama, Managing Director Sinar Mas, G. Sulistyanto mengungkapkan harapannya, melalui kegiatan ini, pihaknya mengharapkan dapat menjadi momentum untuk meningkatkan minat baca dan tulis di masyarakat, khususnya di daerah-daerah yang tingkat literasinya masih rendah.
Sebanyak 1200an peserta yang telah mendaftar diajak berlari sejauh 5 kilometer dalam Paperun.
Meskipun jarak tempuh lari tidak terlalu jauh, namun para peserta mendapatkan beberapa ‘kejutan’ di sepanjang rute lari, yaitu rintangan-ritangan seru yang harus dilewati peserta untuk menuju garis finish.
Salah satu peserta, Aulia (33 tahun) menilai event Paperun ini unik, karena menggabungkan unsur charity untuk meningkatkan kesadaran literasi.
“Kita semua tahu, minat baca buku kita masih kurang, bahkan di kalangan terdidik sekalipun. Untuk itu saya kira acara semacam ini sangat penting. Unsur fun-nya ada, charity-nya juga dapat,” tuturnya.
Sementara itu, Nuni (41 tahun) berpendapat berlari sambil mengkampanyekan kesadaran baca-tulis ini sangat mendidik.
“Terutama buat generasi muda ya, agar mereka makin cerdas dan maju,” kata Nuni.
Aulia maupun Nuni merupakan peserta dengan tampilan busana yang mencuri perhatian. Aulia mengenakan pakaian Petugas Kebersihan, lengkap dengan caping dan kantong plastik besar.
Sementara Nuni berhasil tampil mencolok dengan kostum burung merak, sebagian tersusun dari koran bekas, lengkap dengan hiasan bulu.
Melengkapi rangkaian Paperun, diadakan Instagram Photo Contest, salah satunya melalui stand Wishing Wall, di mana peserta diminta menuangkan idenya terkait pengembangan literasi pada secarik kertas yang ditempel di tempel di dinding khusus, serta penghargaan untuk Best Costume di penghujung acara.
Seluruh biaya pendaftaran peserta Paperun akan didonasikan untuk pengembangan literasi melalui pembelian buku bacaan yang akan disalurkan ke Rumah Baca di berbagai daerah yang masih membutuhkan bahan bacaan, total donasi terkumpul sejumlah lebih dari 120 juta rupiah.
Peserta juga dapat menyumbangkan buku, baik baru ataupun bekas di acara ini.