TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bertambah lagi daerah yang mendaftarkan diri menjadi calon tuan rumah Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Tahun 2024.
Sumatera Barat juga siap menggelar pesta olahraga empat tahunan itu setelah secara resmi menyerahkan berkas pendaftaran kepada Tim Pejaringan Tuan Rumah PON XXI/2024 di Gedung KONI Pusat, Jakarta, Senin (4/12/2017).
Dengan masuknya Sumbar maka kini ada enam daerah yang masuk bursa pencalonan tuan rumah PON XXI. Sebelumnya telah mendaftar Aceh, Sumatera Utara, Kalimantan Selatan, Bali dan Nusa Tenggara Barat.
Sumbar sama dengan Kalsel mendaftar sebagai tuan rumah mandiri. Sedangkan Aceh dan Sumut serta Bali - NTB mendaftar sebagai tuan rumah bersama.
"Sumbar tidak banyak janji. Yang jelas kami siap menggelar PON 2024. Kami sudah mempunyai empat satdion dan segera akan membangun stadion utama di Sikabu, Kabupaten Padang Pariman dengan kapasitas 40.000 penonton. Sementara empat stadion lainnya sudah disiapkan di Kabupaten Dalmas Raya, Pasaman Barat, Agam, dan Kota Padang dengan Stadion Haji Agus Salim," papar Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Sumbar, Syaiful SH M Hum usai menyerahkan berkas pendafataran dengan didampingi Waketum IV KONI Sumar Ali Musri dan Kabid Olahraga Prestasi Dispora Sumbar, Rasyidi Sumitri.
Delegasi Sumbar diterima langsung oleh Wakil I Ketua Umum KONI Pusat Suwarno yang juga Ketua Tim Penjaringan Tuan Rumah PON XXI/2024 didampingi Wakil IV Ketua Umum KONI Pusat K Inugroho. Keseriusan Sumbar ditunjukkan dengan diserahkannya surat dukungan resmi dari Gubernur Sumbar Iwan Prayitno dan Ketua DPRD Sumbar Ir Hendra Iwan Rahim.
"Sumbar mengandalkan kebersamaan untuk menjadi tuan rumah PON 2024. Kami akan menggelar pertandingan di 19 kabupaten/kota. Sudah ada kesepakatan tiap kabupaten/kota akan menyelenggarakan dua cabang olahraga," ujar Syaiful.
Keterangan Syaiful diperkuat oleh Rasyidi Sumitri dengan menyatakan, pemerintah Sumbar serius mendukung pembangunan sarana dan prasarana untuk menjadi tuan rumah PON 2024. Untuk pembangunan stadion utama sudah dianggarkan Rp 800 milyar.
"Stadion Utama nanti akan diberi nama Gelora Bung Hatta. Ini akan melengkapi Gelora Bung Karno di Jakarta. Ini salah satu andalan kami. PON XXI/2024 nanti akan menjadi momen bersejarah dengan menggabungkan dua nama proklamator Soekarno - Hatta," ucap Rasyidi Sumitri.
Baik Syaiful, Ali Musri dan Rasyidi membantah Sumbar terlambat mendaftar karena pendaftaran telah ditutup Kamis (30/11/2017) lalu. Pasalnya surat pendaftaran sudah diserahkan oleh perwakilan Sumbar di Jakarta pada 30 November 2017 malam sebelum pendfataran ditutup.
"Jadi kami sekarang hanya meresmikan saja dan melengkapi berkas syarat pencalonan. Kami baru bisa datang sekarang karena waktu itu pesawat terus mengalami penundaan. Esoknya libur sampai Minggu. Makanya baru sekarang kami datang," kata Syaiful.
Wakil I Ketua Umum KONI Pusat yang juga Ketua Tim Penjaringan Tuan Rumah PON XXI/2024 Suwarno ketika dikonfirmasi mengemukakan, Sumbar sudah mengirimkan surat pendaftaran menjadi calon tuan rumah PON XXI/2024 Kamis (30/11/2017) lalu. Kehadiran delegasi Sumbar sekarang sebagai pengukuhan pencalonan tersebut.
"Ya kita terima karena sudah mendaftar sesuai jadwal. Hanya penyerahan berkasnya terlambat karena ada halangan," tutur Suwarno.
Dengan masuknya Sumbar maka pencalonan tuan rumah PON XXI/2024 menjadi makin kompetitif. Dari jumlah daerah yang mendaftar ada hikmah positif, olahraga makin disadari sebagai peningkatkan sumber daya manusia di daerah dan pusat.