TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Sebanyak 28 Karateka Pelatnas akan menjalani seleksi tahap pertama di Hotel Arra Lembah Pinus Ciloto Puncak, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (10/3/2018).
Dari jumlah saat ini yang mencapai 200%, PB Forki akan merampingkan tim menjadi 150%.
Pada seleksi tahap pertama ini, ke-28 karateka yang akan menjalani seleksi terdiri dari 13 putri dan 15
putra. Mereka akan terus menjalani beberapa tahap seleksi hingga didapatkan jumlah 100% atau 8
karateka jelang pelaksanaan Asian Games 2018, Agustus mendatang.
“Seleksi ini akan bertahap. Pada pada seleksi yang pertama ini, kami akan merampingkan atlet menjadi
150%,” ujar Syamsuddin, pelatih kepala.
Mereka akan diambil untuk mengisi delapan nomor pertandingan pada Asian Games 2018 ini. Sebab,
dalam ajang multievent empat tahunan ini, setiap negara hanya boleh tampil di delapan kelas dari 12
kelas yang dipertandingkan di cabang karate.
Di nomor kata perseorangan putra misalnya, akan bersaing tiga karateka pelatnas, yaitu Andi Dasril Dwi
Dahrmawan (Sulsel), Erlando Stevano (Jambi), dan Iwan Fairuz Taher (Jawa Barat).
Sementara di kumite kelas -55 kg putra ada Iwan Bidu Sirait (Sumatera Utara), M Tegar Januar (Jawa Barat), dan Wahyu Mukti Wijaya (Jawa Tengah).
Sedangkan di kumite -60 kg bersaing I Gede Gangga Wijaya (Banten), Ari Saputra (Lampung), dan Rifky Ardiansyah Arrosyiid (Jawa Timur).
Beberapa atlet senior seperti Jintar Simanjuntak juga masih akan turun gunung dengan mengikuti seleksi
di kelas -67 kg putra dengan Maruli Butar-Butar (Jawa Barat). Sementara di kelas -75 kg putra ada Sandi
Firmansyah (Jawa Barat) dan Angga Laksmana (Jawa Timur).
Di kumite -84 kg putra juga akan bersaing dua karateka terbaik Indonesia, yakni Romario Setiamu (Jawa
Barat) dan Baskoro Ndaru Murti (DKI Jakarta. Sedangkan I Made Budi Kertiyasa (Bali) dan M Raihand
(Sumatera Utara) akan bersaing di kumite kelas +84 kg.
Sementara di nomor putri, karateka Sulawesi Selatan Krisda Putri Aprilia dan Nawar Kautsar M (Jawa
Barat) akan bersaing dalam perebutan tiket nomor kata perseorangan putri.
Sedangkan Dwi Fadhilah (Sumatera Utara) dan Risca Anisa (Jawa Barat) akan bersaing di nomor kumite putri -50 kg.
Karateka-karateka pelatnas lain yang akan ikut ambil bagian dalam seleksi tersebut adalah Jihan Fitrian
(Jawa Barat), Nova SInaga (Sumatera Utara) di kelas 55 kg putri, Tri Winarni (Sumatera Utara), Inta
Nurjanah (Jawa Barat) di kelas -61 kg putri, Ceyco Georgia Zefanya (DKI Jakarta) di kelas -68 kg putri,
serta Dessynta Rakawuni Banurea (Sumatera Utara) dan Indri Ramadhanti (Lampung) akan bersaing di
kelas +68 kg putri.
Para karateka tersebut akan menjalani seleksi setelah mendapatkan pelatihan intensif dari para pelatih
di bawah pimpinan kepala pelatih Syamsuddin asal DKI Jakarta.
Bahkan, peraih medali emas Asian
Games 1998 Bangkok Arief Taufan Syamsuddin asal Sulawesi Selatan pun turut mengambil peran
sebagai pelatih dalam upaya menyukseskan karate di Asian Games 2018.
Pelatih lainnya adalah Robert
Karly (Jawa Timur), Aswan Ali (Sulawesi Selatan), Idris Taher Gusti (DKI Jakarta), Sapta Hidayat Dama (Gorontalo), dan Donny Dharmawan, pelatih asal Sumatera Utara yang pernah meraih medali perunggu
pada kejuaraan dunia di Finlandia pada 2007.
Dalam sejarah Asian Games, karate Indonesia pernah menorehkan sejarah besar dengan merebut
medali emas pada Asian Games 1998 Bangkok lewat Arief Taufan dan Asian Games 2002 Busan melalui
M Hasan Basri.
Karena itu, dalam perhelatan AG 2018 ini, Indonesia pun berharap bisa meraih minimal
satu medali emas.