News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Asian Games 2018

Timnas Gulat Asian Games Indonesia Tinggalkan Bulgaria Siap 'Gelut' di Arena Asian Games 2018

Penulis: Toni Bramantoro
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Timnas Gulat Asian Games Indonesia Tinggalkan Bulgaria

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Timnas Gulat Asian Games Indonesia, Selasa (17/7/2018) sore ini sudah meninggalkan Sofia, Bulgaria, kembali ke Indonesia.

Sebanyak 12 pegulat putra didampingi manajer tim Gusti Randa serta tiga pelatih, yakni Edem Abduraimov, Buyamin dan Ivanov Stefan Ganchec, meninggalkan Bulgaria dengan penerbangan Qatar Air pukul 13.00 waktu setempat atau pukul 17.00 WIB.

Manajer tim Gulat Indonesia, Gusti Randa sudah berada di pesawat yang membawa pulang ke tanah air

Mereka diperkirakan tiba di Bandara Soetta, Cengkareng, Rabu (18/7) pukul 07.45 WIB.

"Semoga tidak ada delay sehingga kita bisa tiba sesuai jadwal," ungkap Gusti Randa sebelum meninggalkan Sofia, Selasa (17/7/2018) sore.

Harapan agar penerbangan pulang ini tidak delay dikaitkan dengan keterlambatan pada saat rombongan Timnas Gulat Asian Games Indonesia ini meninggalkan tanah air, 21 April 2018 lampau, di mana pesawat yang mereka tumpangi terlambat hingga tiga jam lebih di Bandara Soetta.

Keterlambatan keberangkatan tersebut berdampak pada penerbangan lanjutan yang mestinya pagi hari ditangguhkan ke sore harinya.

"Setiba di tanah air para atlet langsung pulang ke daerahnya masing-masing. Tiket kepulangan ke daerah sudah dikoordinasikan dengan travel, semuanya diatur untuk penerbangan siang, mengantisipasi delay penerbangan Qatar Air," kata Gusti Randa.

Ke-12 pegulat putra yang kembali ke tanah air ini terdiri dari enam pegulat gaya bebas dan enam gaya grego.

Enam pegulat gaya bebas adalah Eko Roni Saputra (57 kg/Kaltim), Ardiansyah (65 kg/Kaltim), Rizky Dermawan (74 kg/DKI Jakarta), Fakhriansyah (86 kg/Kalsel), Ronald Lumban Toruan (97 kg/Sumsel), dan Dimas Seto (125 kg/Jatim).

Sementara enam pegulat gaya grego, Hasan Sidik (59 kg/Jatim), M.Aliansyah (66 kg/Kaltim), Andika Sulaeman (75 kg/DKI Jakarta), Lulut Gilang Saputra (85 kg/Jatim), Ashar Ramadhani (98 kg/Kaltim), dan Papang Ramadhani (130 kg/Kaltim).

Dari total 18 pegulat yang dikompetisikan di Asian Games XVIII/2018, enam pegulat putri sudah lebih dulu kembali ke Indonesia pada pertengahan Juni lalu. Yakni, Eka Setiawati (48 kg/Jabar), Dewi Ulfa (53 kg/Kaltim), Mutiara Ayu Ningtias (58 kg/Jatim), Dewi Atiya (63 kg/Jabar), Desi Sinta (69 kg/Banten), dan Ridha Wahdaniyati (75 kg/Kalsel). Saat ini mereka sudah melanjutkan proses pelatihannya di Malang, Jatim, ditanganiu pelatih Fathur Rahman.

Sebelum meninggalkan Bulgaria, Gusti Randa bersama para pelatih dan 12 pegulat putra pada Senin (15/6/2018) berpamitan ke KBRI di Sofia. Mereka diterima langsung oleh Dubes Sri Astari Rasjid.

Perpisahan dengan dubes dan seluruh staf KBRI di Wisma Indonesia, dengan jamuan makan siang dan ramah tamah. Dubes Sri Astari Rasjid juga mengajak berfoto bersama di depan KBRI dengan maskot Asian Games XVIII/2018.

Setelah berada di Bulgaria selama 87 hari, untuk menjalani proses pelatihan simultan melalui training-camp dengan latih tanding (sparring-partner) melawan para pegulat dari Timnas Bulgaria dan negara-negara lain yang saat bersamaan berlatih di sana, perpisahan dengan pimpinan dan staf KBRI di Sofia terasa berat. Gusti Randa menyatakan, pimpinan dan staf KBRI Bulgaria di Sofia sangat kooperatif.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini