News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Yoshitaka Naito vs Joshua Pacio di Pertarungan Utama One: Conquest Of Heroes

Penulis: Toni Bramantoro
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Yoshitaka Naito

Koyomi "Moushigo"Matsushima, petarung kelas bulu yang berusia 25 tahun, adalah salah satu seniman bela diri yang karirnya menanjak cepat yang berasal dari Kanagawa, Kantō, Jepang. Dengan catatan seni bela diri campuran profesional 9-3, Matsushima telah mengumpulkan sejumlah pertunjukan yang solid saat berkompetisi dalam promosi seni bela diri Jepang lokal Pancrase dan Shooto.

Matsushima memiliki lima kemenangan melalui KO. Dia membawa semua gaya dan aksinya ke ONE Championship saat dia melakukan debut promosinya melawan mantan juara dunia ONE Featherweight Marat Gafurov

Marat "Cobra" Gafurov dari Dagestan, Rusia, adalah mantan Juara Dunia ONE Featherweight. Gafurov, yang memegang rekor 16-1, adalah pemain grappler tingkat tinggi, karena selusin kemenangannya datang dengan kuncian yang mengesankan atas lawan-lawan yang berkaliber tinggi. Bergelar sabuk hitam jiu-jitsu Brasil, Gafurov merebut gelar ONE Featherweight pada tahun 2015 dengan kemenangan berani atas mantan juara Narantungalag Jadambaa dalam pertempuran epik.

Dalam pertarungan terakhirnya, Gafurov menempatkan dirinya kembali di jalur kemenangan dengan kemenangan kuncian atas Emilio Urrutia. Gafurov tidak menginginkan apa pun selain untuk mendapatkan kembali gelar juaranya, dan dalam pertarungan berikutnya ia akan berhadapan pendatang baru, Koyomi Matsushima.

Penantang Turki berbakat di kelas ringan asal Dagestan, Rusia, Saygid Guseyn Arslanaliev dengan cepat membuat dirinya tak terbendung di ring ONE Championship. Dia memiliki lima kemenangan dan hanya satu kekalahan dalam karir seni bela diri. Kemenangan tersebut adalah lima kemenangan akhir yang paling eksplosif dan mengesankan dalam promosinya.

Tiga kemenangan Saygid datang dengan TKO dan dua dengan kuncian, dengan sebagian besar kemenangannya di ronde pertama. Pemain berusia 23 tahun dari Istanbul ini akan menghadapi Timofey Nastyukhin dalam pertarungan berikutnya

Timofey Nastyukhin, 28 tahun, adalah seniman bela diri Rusia yang berlaga di divisi ringan ONE Championship. Dia memiliki catatan seni bela diri campuran profesional 12-3, dengan semua, kecuali dua kemenangannya datang dengan akhir yang spektakuler.

Dengan empat kuncian dan enam KO dalam resumenya, Nastyukhin dianggap sebagai salah satu kekuatan ofensif terbaik dalam promosi. Dia mengumumkan kedatangannya di panggung terbesar Asia dengan kemenangan flying knee KO atas Eduard Folayang pada tahun 2014, dan juga memiliki kemenangan atas Amir Khan dan Koji Ando. Kali ini, Nastyukhin akan menghadapi Saygid Guseyn Arslanaliev

Mantan Juara ONE Flyweight World Champion Kairat “The Kazakh” Akhmetov terinspirasi oleh ayahnya yang seorang juara amatir dalam gulat Greco-Roman. Akhmetov mulai berlatih seni bela diri pada 2000, dan terbukti sama berbakatnya seperti ayahnya, yang akhirnya menjadi Juara Gulat Greco-Roman tiga kali. Akhmetov kemudian bergabung dengan ONE Championship pada 2015, mengejutkan mantan juara kelas terbang Adriano Moraes dalam perebutan gelar.

Namun, Ia akhirnya harus menyerahkan sabuk juaranya kembali ke Moraes dalam pertandingan ulang dan sejak itu, Ia berupaya untuk kembali mendapatkan gelarnya. Akhmetov bisa selangkah lebih dekat ke tujuannya jika dia bisa melewati lawan berikutnya, Ma Hao Bin

Ma Hao Bin "The Southern Eagle" tidak pernah kalah dalam kejuaraan One Championship. Ma adalah seorang juara gulat gaya bebas nasional Cina yag membuat debut profesionalnya pada Januari 2016, di mana ia mengalahkan Wu Ting Shen dan Bu Huo You Ga dalam pertarungan tersebut dan mengklaim ONE Changsha Bantamweight Tournament Championship.

Sejak itu, atlet berusia 24 tahun ini berhasil menyatukan rekor profesional 11-3 yang mengesankan, yang mencakup empat kemenangan dengan kuncian dan dua dengan KO. Ma akan kembali beraksi melawan Kairat Akhmetov.

Mantan Peraih medali perunggu Wushu pada ajang SEA Games Priscilla Hertati Lumban Gaol mulai berlatih wushu pada usia 17 tahun, setelah mengambil kesempatan bersaing untuk tim nasional Indonesia. Dia sangat sukses dengan memenangkan Kejuaraan Wushu Nasional Indonesia dan gelar tinju lokal.

Dia bahkan memenangkan medali perunggu kejuaraan wushu di ajang SEA Games. Keberhasilannya memacu dia menuju karir dalam seni bela diri campuran. Lumban Gaol akan menghadapi Jomary Torres di pertarungan berikutnya.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini