Paul melihat lampu sirene polisi, merah dan biru, di mana-mana.
Paul juga melihat ambulans dan beberapa mobil polisi. Paul kemudian mendengar bibinya berteriak histeris.
Paul segera berlari ke arah rumah Papa sampai dihentikan pamannya. Sang paman kemudian memeluk erat Paul, lalu Paul melihat selembar kain putih menutup Papa, tepat di atas lantai garasi.
"Sekelompok remaja menyerang dia saat dia mengeluarkan mobilnya. Mereka mengikat dia dan memplester mulutnya sehingga tidak ada orang yang bisa mendengar dia. Mereka mengambil uangnya dan meninggalkan dia di sana. Dia tidak bisa bernafas dan jantungnya berhenti," kata pemain yang mengawali kariernya di NBA bersama New Orleans Hornets.
Kesedihan itu belum hilang dari Chris Paul sampai saat ini. Namun demikian, warisan yang diberikan Papa juga tidak hilang. Warisan itu adalah nilai-nilai kehidupan.
Begitu Paul berkarier di NBA, dia mulai membuat sebuah program amal untuk menghormati Papa. Tujuan Paul lewat aksi ini sangat sederhana, yaitu melakukan apa yang Papa pernah lakukan kepada dirinya. Kali ini Paul melakukan itu kepada anak-anak.
"Saya ingin membuat mereka merasa, tidak peduli dari mana asal mereka, mereka memiliki kesempatan untuk melakukan hal-hal besar di kehidupan ini," ujar pria 33 tahun.
Kunci Jawaban Post Test Modul 2 Kondisi Seperti Apa yang Biasanya Membuat Anda Belajar Lebih Optimal
15 Latihan Soal dan Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 4 SD Bab 2 Kurikulum Merdeka, Di Bawah Atap
15 Latihan Soal Bahasa Indonesia Kelas 4 SD BAB 4 Semester 1 Kurikulum Merdeka, Meliuk dan Menerjang