"Anak-anak bermain tidak pada performa terbaiknya, entah kenapa. Tapi untungnya Angga dan Teguh cukup memberikan perlawanan melalui tembakan akurat," komentar pelatih CNN Indonesia, Rendy Putrama.
Dia mengakui, CNN Indonesia diuntungkan pula dengan performa fisik lawan mulai menurun di kuater akhir hingga bisa meraih kemenangan.
Rendy menuturkan, tim asuhannya banyak kehilangan pemain menyusul waktu bekerja yang bersamaan dengan pertandingan maupun sudah tak lagi bergabung dalam tim. Namun demikian, Rendy berupaya memaksimalkan para pemain yang ada saat ini.
"Kami banyak kehilangan pemain, tapi tetap dimaksimalkan performanya," imbuhnya.
Soal lawan di semifinal, Rendy akan mempersiapkan para asuhannya untuk bermain lebih baik dari hari ini dan memanfaatkan semua peluang yang ada di lapangan nanti.
"Menurut saya, para peserta Ibbamnas kali ini sudah merata sehingga lebih ketat. Buat kami, siapapun lawannya harus siap," ucap Rendy.
CNN Indonesia akan menghadapi Emtek yang sebelumnya menang tipis 28-26 atas tim basket Kompas Gramedia pada laga terakhir hari ini.
Pertandingan berjalan seru dan ketat hingga detik terakhir kuarter empat. Pertemuan CNN Indonesia dan Emtek di semifinal merupakan laga ulangan tahun lalu.
"Salah satu kunci kemenangan tadi adalah strategi bertahan dan meredam shooter serta bigmen Kompas Gramedia," ujar pelatih Emtek, Zainuri.
Dia menambahkan, dirinya menerapkan agar para asuhannya bermain agresif saat bertahan dan rileks dalam melakukan serangan.
"Intinya adalah bermain sebagai tim, komunikasi dan percaya satu dengan yang lain," imbuhnya. Soal lawan CNN Indonesia, Zainuri tidak memainkan strategi khusus mengingat pernah bertemu di semifinal Ibbamnas tahun lalu.
"Polanya masih sama dengan hari ini, hanya mencoba attacking dari awal saja," imbuh pelatih yang akrab disapa Kojay ini.