Belakangan, tawaran itu urung dilakukan karena jadwalnya terlalu dekat dengan Atletik Asian Championships di Doha April lalu.
“Nah, setelah Zohri merebut medali perak dengan catatan waktu 10.13 detik di Doha, saya mendesak kembali penyelenggara Seiko GP. Antara lain saya sebutkan Zohri hanya kalah dari sprinter Jepang Yoshinide di Doha (Yoshinide ikut bertarung di Seiko GP ini),” katanya.
Tigor melanjutkan, penyelenggara memberikan Zohri lintasan dengan status pelari undangan.
“Dengan status ini, biaya Shinkansen (kereta) Yokohama-Osaka dan akomodasi Zohri selama di Osaka pada 13-20 Mei ditanggung penyelenggara," ujar Tigor.
Upaya keras Tigor ini akhirnya membuahkan hasil. Zohri berhasil membuktikan bahwa dia layak untuk bersanding dengan sprinter sprinter dunia lainnya.
Tigor sendiri berharap seiring dengan peningkatan prestasi, atlet-atlet Indonesia lainnya juga dapat berpartisipasi dalam kompetisi-kompetisi bergengsi sehingga mampu mengumpulkan skor untuk kualifikasi Olimpiade 2020.