TRIBUNNEWS.COM - Dunia bulu tangkis Malaysia kembali tercoreng setelah pemain nasionalnya dikabarkan terjerat utang dengan rentenir.
Dilansir BolaSport.com dari New Straits Times, dua pemain nasional Malaysia yang dikabarkan bermasalah dengan pihak rentenir itu bermain pada nomor ganda putra.
Dua pemain Negeri Jiran itu terjerat utang dengan nilai 500.000 ringgit Malaysia atau sekitar 1,7 miliar rupiah.
Hal yang menjadi persoalan adalah utang dalam jumlah besar itu muncul lantaran kedua pemain terlibat taruhan daring (online betting).
Hal itu menjadi skandal tersendiri lantaran Asosiasi Bulu tangkis Malaysia (BAM) melarang pemainnya untuk terlibat dalam kegiatan judi jenis apapun.
Baca: Daftar Top Scorer Piala AFF U-18 yang Berkiprah di Eropa: Dari Egy Hingga Pemain Premier League
Baca: Pemain yang Dibidik Persib Bandung di Bursa Transfer Tengah Musim Liga 1: Goyang Ditinggal Bauman
Baca: Video Saat Antoine Griezmann Dicueki Lionel Messi Dua Kali: Salaman Tak Dibalas dan Tak Ditegur
Baca: BREAKING NEWS Kafe Komandan Tebet Tempat Suporter PSM Makassar Nobar Diserang Sekelompok Orang
Menyikapi kejadian tersebut, BWF selaku induk bulu tangkis dunia kabarnya sudah memanggil kedua pemain itu untuk ditanyai.
Investigasi itu dilakukan BWF untuk mendalami kasus judi daring yang dilakukan oleh oknum pemain Malaysia itu.
Meski begitu, Thomas Lund (Sekretaris Jenderal BWF) belum mau membagikan hasil investigasi tersebut kepada publik dan awak media.
"Kami belum bisa memberi komentar terkait operasi yang dilakukan unit integritas BWF. Kami juga belum bisa mengonfirmasi kasus ini. Itu porsedur kami," ujar Thomas Lund.
"Bukannya saya tak mau membagi berita ini, tetapi penting bagi kami untuk menjaga integritas kami dalam menginvestigasi sesuatu yang masih rahasia," ujarnya melanjutkan.
Lebih lanjut, Thomas Lund mengaku khawatir jika kegiatan judi yang dilakukan oknum pemain bisa merembet pada terjadinya pengaturan hasil laga alias match fixing.
Lund menyebut jika BWF ke depan mungkin saya memanggil pemain dan pelatih sebagai langkah preventif untuk menangkal kemungkinan terjadinya match fixing.
Baca: Daftar Top Scorer Piala AFF U-18 yang Berkiprah di Eropa: Dari Egy Hingga Pemain Premier League
Baca: Pemain yang Dibidik Persib Bandung di Bursa Transfer Tengah Musim Liga 1: Goyang Ditinggal Bauman
Baca: Video Saat Antoine Griezmann Dicueki Lionel Messi Dua Kali: Salaman Tak Dibalas dan Tak Ditegur
Baca: BREAKING NEWS Kafe Komandan Tebet Tempat Suporter PSM Makassar Nobar Diserang Sekelompok Orang
"Dengan memanggil pemain atau pelatih bukan berarti mereka terlibat dalam match fixing. Namun kami ingin mendengar apa yang terjadi jika ada sesuatu yang mencurigakan," ujar Lund.
"Kami juga ingin atlet sadar jika BWF selalu mengawasi bila sesuatu yang aneh terjadi. Kami ingin melindungi atlet yang bersih dan kami melakukannya dengan sangat serius," tuturnya.