TRIBUNNEWS.COM, BANGKOK - Tim Catur Indonesia yang disponsori oleh PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk di ajang 4th Eastern Asia Youth Chess Championship berhasil kumpulkan 7 Medali Emas, 9 Perak, dan 4 Perunggu.
Capaian tersebut diungkapkan oleh Merry Damayanti, Vice Head of Delegation Tim Indonesia setelah babak ke-9 pertandingan nomor clasik berakhir.
“Hasil pertandingan babak ke sembilan sangat memuaskan, Tim Indonesia berhasil mengumpulkan 2 emas, 3 Perak, dan 1 Perunggu,” ungkap Merry yang juga merupakan Tim Departemen Social Investment JAPFA.
Perolehan tersebut diakui Merry menambah jumlah medali yang diperoleh tim Indonesia menjadi 7 emas, 9 perak, dan 4 perunggu untuk keseluruhan nomor klasik, cepat, dan catur kilat.
"Selain mendapatkan medali tersebut, para pecatur Indonesia berhasil memperoleh gelar. Gilbert Elroy Tarigan yang bertanding di U-18 berhasil mendapatkan Gelar IM dan Nayaka Budhidharma berhasil mendapatkan gelar FM setelah menduduki posisi puncak klasemen U-14," tutur Merry Damayanti.
“Selain keduanya, para pecatur lebih muda juga mendapatkan gelar CM (Candidate Master dan WCM (Woman Candidate Master),” Kisah Merry.
“Untuk gelar CM diperoleh Arjuna Satria Pamungkas (U-10) dan As Syahsyah Syakish Thirof (U-8). Sedangkan untuk WCM diperoleh Armenia Zendy Purwanto (G-10) dan Cecilia Natalie Liuviann (G-14),” jelasnya.
TIDAK LEKAS PUAS
Keberhasilan Tim Indonesia tersebut didukung oleh daya tarung tim Indonesia yang luar biasa. Meskipun berada di posisi yang sudah menguntungkan tetap memberikan kemampuan yang sepenuhnya.
Hal tersebut diungkapkan oleh Taufik Halay, Pelatih Tim pecatur Indonesia.
“Gilbert pada babak terakhir sebenarnya cukup remis saja untuk mendapatkan gelar IM. Bahkan untuk tetap menduduki puncak klasemen dengan posisi kalahpun tetap memiliki point cukup. Namun Gilbert tetap memilih berjuang untuk mendapatkan gelar IM melalui kemenangan di babak akhir,” kata Taufik Halay.
Pencapaian tersebut menunjukkan bahwa pecatur Indonesia tetap memberikan hasil yang terbaik meskipun bisa meraih kemenangan.
Semangat bertarung tersebut menjadi hal terpenting untuk membangun mentalitas atlit Indonesia.
Keberhasilan Tim Indonesia kali ini diakui Taufik Halay sangatlah memuaskan, karena lawan tanding yang cukup mumpuni muncul di ajang kali ini.
Pertandingan ini diikuti oleh 13 negara dengan total 239 peserta. Masing-masing peserta merupakan juara nasional di negara masing-masing.
“Kesempatan ini ternyata tidak disia-siakan oleh pecatur Indonesia. Tim indonesia bisa menjajal lawan tanding terkuat dari Mongolia, Filipina, dan Singapura untuk berebut posisi puncak klasemen. Terimakasih untuk JAPFA yang telah memberikan kesempatan kepada para pecatur junior untuk mendapatkan lawan tanding kuat dan mendapatkan gelar demi masa depan olahraga catur Indonesia,” jelas Taufk Halay.