TRIBUNNEWS.COM - Seperti menjadi ciri khas, even lari Tiket.com Kudus Relay Marathon (TKRM) selalu menghadirkan sejumlah legenda bulutangkis Indonesia, jebolan PB Djarum, untuk hadir menyemarakkan acara ini.
Begitupun pada tahun ini, sejumlah legenda yang pernah mengharumkan nama Indonesia, mulai dari Hastomo Arbi, Hariyanto Arbi, Alan Budi Kusuma, Eddy Hartono, Christian Hadinata, Lius Pongoh, Sigit Budiarto, Denny Kantono, Rudy Herjanto Saputra, Kartono Hari Atmanto, Fung Permadi, Liliyana Natsir, Ivana Lie, Tontowi Ahmad, hingga Liem Swie King ikut menyemarakkan lomba lari di kota kretek, Minggu (25/8/2019).
Satu di antara legenda yang menjadi sorotan adalah Liem Swie King. Ini adalah kepesertaan kedua Liem Swi King di TKRM 2019.
Meski kini berusia 63 tahun, antusiasme Lim Swie King tampak jelas untuk TKRM 2019, MInggu (25/8/2019).
Antusias itu dia tunjukkan lewat pendaftaran dirinya jauh-jauh hari sebelum gelaran TKRM 2019 dimulai.
"Jauh-jauh hari sudah daftar, takut gak kebagian (slot peserta)," katanya lalu tertawa saat press conference jelang TKRM 2019 di Pendopo Kantor Bupati Kudus, Sabtu (24/8/2019).
Tak cuma dirinya, Liem Swie King juga memboyong istri dan anak-anaknya mengikuti TKRM 2019.
"Sekalian pulang kampung, he he he. Kalau mereka ikut yang 10 K, saya ikut yang 5 K aja," katanya.
Sebelum turun berlari di jalanan kota Kudus, Liem Swie King melakukan persiapan fisik.
Liem mengaku melatih fisiknya denganĀ berlari 3-4 kali seminggu.
Hal itu dilakukannya demi mempersiapkan diri turun di kategori 5k pada Tiket.com Kudus Relay Marathon 2019.
"Udah sebulan ini lari seminggu tiga sampai empat kali, kalau nggak lari ya jalan," ucap Lim.
Legenda lain bulutangkis Indonesia adalah Liliyana Natsir yang mengaku sangat mendukung even ini meskiĀ BUtet -sapaannya, mengaku sebenarnya tak suka berlari.
"Saya support TKRM 2019 agar Kota Kudus lebih dikenal lagi karena banyak potensi wisatanya, kulinernya. Saya lari di kategori 5 K aja, belum bisa yang jauh-jauh," katanya.