TRIBUNNEWS.COM - Pembalap asal Indonesia Afridza Syach Munandar dinyatakan meninggal dunia seusai mengalami crash di tikungan 10 saat berlaga di Asian Talent Cup seri Malaysia, Sabtu (02/11/2019) sore, di Sepang International Circuit, Malaysia.
Walaupun sempat mendapatkan pertolongan medis di trek dan langsung diterbangkan ke Hospital Kuala Lumpur untuk mendapatkan pertolongan lebih lanjut, nyawa Afridza tetap tak tertolong.
Dilansir dari otorace.gridoto.com (03/11/2019), Asia Talent Cup akan memesiunkan nomor 4 yang digunakan Afridza Syach Munandar sejak 2018.
Mengingat meninggalnya pembalap Indonesia Afridza Syach Munandar menimbulkan duka yang mendalam.
Bukan hal baru bagi sebuah kompetisi balap yang memensiunkan sebuah nomor start dari pembalap yang meninggal.
Seperti nomor 58 milik Marco Simoncelli dan juga 69 dari Nicky Hayden.
Afridza sudah menggunakan nomor 4 sejak 2018, tahun debutnya di Asia Talent Cup.
Nomor tersebut merupakan nomor yang dipilih oleh penyelenggara dan diberikan secara acak pada pembalap yang ikut serta secara reguler di balap semerek Honda NSF250R.
Dengan menggunakan nomor itu, Afridza Syach Munandar bisa meraih 10 besar di tahun debutnya.
Dan di tahun ini dengan nomor start yang sama, ia bisa bersaing untuk perebutan gelar juara umum ATC, meski ia tidak bisa menjalani balapan tersebut.
Fakta lainnya adalah, nomor 4 itu bukan hanya pernah digunakan oleh Afridza, juga ada pembalap lain yang pernah menggunakannya di ATC.
Pembalap pertama yang menggunakan nomor 4 di ATC adalah Gerry Salim, yang juga asli Indonesia.
Beberapa mitos dikaitkan antara kepergian Afridza dengan mitos angka sial di nomor 4.
Namun itu hanya takdir yang menentukan nasib Afridza bukan nomornya.