Sebab Gerry Salim yang juga menggunakan angka tersebut di kompetisi yang sama, kini sudah sukses berkiprah di CEV Moto2 dengan nomor 31.
Meninggalnya Afridza tidak hanya menimbulkan duka untuk masyarakat Indonesia, tetapi juga dari para pembalap dunia.
Tak heran jika para pembalap MotoGP yang sedang menjalani seri ke-18 di Sepang pun ikut berdukacita atas kepergian Afridza di lintasan yang sama.
Rekan OtoRace.id yang melakukan liputan langsung di sirkuit Sepang, Malaysia (03/11/2019) pun menyaksikan sendiri proses mengheningkan cipta untuk menghormati berpulangnya almarhum Afridza yang dilangsungkan pagi tadi.
Dilihat dari unggahan akun Instagram @astrahondaracingteam (03/11/2019), berikut suasana proses mengheningkan cipta untuk menghormati berpulangnya almarhum Afridza.
"Minute of Silence in Memory of Afridza. Seluruh elemen MotoGP berkumpul di lintasan pagi ini. Mulai Dorna selaku promotor balapan, hingga pebalap semua kelas (Moto3, Moto2,MotoGP,ATC) dan tak ketinggalan kru balap.
Dalam beberapa menit mereka mengheningkan cipta untuk mengenang dan menghormati kepergian Afridza Munandar. Selamat Jalan Juara!" tulis akun @astrahondaracingteam.
Masih dilansir dari gridoto.com (03/11/2019), sebelumnya dari informasi yang didapatkan OtoRace.id dari petugas rumah sakit, almarhum Afridza dinyatakan meninggal dunia pukul 17:20 waktu setempat, setelah sebelumnya mendapatkan penanganan di Unit Gawat Darurat (UGD).
"Dari informasi yang kami dapatkan, almarhum mendapatkan trauma di bagian kepala," ujar Charlie selaku PIC dari Astra Honda Racing Team (AHRT), divisi Motorsport PT Astra Honda Motor (AHM), dikutip dari OtoRace.id.
Trauma di bagian kepala ini, disebabkan adanya benturan keras yang dialami almarhum Afridza Munandar ketika dirinya terjatuh di tikungan 10 sirkuit Sepang, Malaysia.
Minggu (03/11/2019) jenazah almarhum Afridza diotopsi lebih dulu sebelum dibawa pulang ke Tanah Air.
"Sesuai prosedur, pukul 08:30 akan dilakukan otopsi lebih dulu," ungkap Ahmad Sukri, pegawai Institut Perubatan Forensik Negara dari Hospital Kuala Lumpur kepada OtoRace.id.
Atas insiden ini, Charlie pun berkata kalau pihak Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Malaysia sangat tanggap akan langsung turun tangan membantu proses pemulangan jenazah.
"Selesai proses otopsi yang kiranya Minggu sekitar pukul 10-11 pagi waktu Malaysia, jenazah almarhum akan diterbangkan langsung menuju Bandung," tambah Charlie.
Selamat jalan Afridza Munandar, terima kasih atas semua prestasi yang sudah kamu berikan untuk Indonesia.
(Tribunnews/Nuryanti/gridoto.com/Didit Abdillah/Naufal Nur Aziz Effendi)