Sementara itu untuk gelar juara turnamen, diraih Novendra setelah bertanding selama 4,5 jam melawan atlet catur asal Polandia Franciszek Serneck yang memiliki rating 2218, dengan hasil remis pada langkah ke-62 pertahanan Sisilia variasi Naga.
Dengan kemenangannya di turnamen Liberec Open ini, otomatis Novendra mendapat tambahan 12,5 poin dan menaikkan rating ELO-nya menjadi 2502.
Diperolehnya gelar GM sesuai dengan yang ditargetkan UT, tentu saja mengakhiri penantian panjang Indonesia yang telah mendambakan lahirnya GM catur baru selama 16 tahun terakhir.
Karena gelar GM terakhir diraih oleh Susanto Megaranto pada 2004 silam.
Program pembinaan terhadap Novendra hingga meraih gelar GM dan juara turnamen Liberec Open, sebenarnya telah UT lakukan sejak 2018 lalu.
Selain Novendra, ada seorang atlet catur muda lainnya yang juga memperoleh pembinaan sebagai bagian dari program UT Inspiring Youth, yakni Aditya Bagus Arfan.
Aditya juga meraih prestasi yang tidak kalah cemerlang di turnamen Liberec Open.
Karena ia berhasil meraih kemenangan atas Aneta Korosciel (1968) dari Polandia di babak ke-9 dan menduduki peringkat ke-5 dengan 6,5 poin.
Ia juga sukses memperoleh tambahan 2 poin dan menaikkan rating ELO-nya menjadi 2274.
Saat ini Aditya memiliki gelar Candidate Master dan diharapkan bisa meraih gelar GM pada akhir tahun 2024 mendatang.
Program UT Inspiring Youth sengahja dihadirkan untuk bisa memajukan cabang olah raga (cabor) catur Indonesia dengan target yakni melahirkan Grandmaster catur baru.
Selama dua tahun, kedua atlet tidak hanya memperoleh pelatihan intensif, namun juga mengikuti berbagai turnamen catur dunia serta mendapatkan pembekalan psikologi olahraga.