Liew Daren mengakui andai dirinya mampu memenangkan pertandingan itu, ia yakin Malaysia akan menjadi tim yang lebih diperhitungkan lagi dalam ajang sekelas Piala Thomas.
"Itu bisa menjadi momen yang mengubah hidup yang akan berarti segalanya bagi saya sebagai pemain tim nasional," beber Liew Daren.
"Tapi pada akhirnya aku merasa hancur dan mengecewakan semua orang," sedihnya.
Baca: Pelaksanaan Piala Thomas & Uber Mundur, Direktur Pelatih BAM Puji Keputusan BWF
Baca: Pihak BWF Didesak Tunda Penggunaan Shuttlecock Sintetis
Bahkan, Liew Daren membocorkan suasana yang cukup menyedihkan ketika timnya kembali ke ruang ganti.
"Kembali ke ruang ganti, tidak ada yang berbicara maupun memulai percakapan," kenang pebulutangkis tunggal putra tersebut.
"Semua orang terlalu sedih untuk mengatakan apapun," ungkap Liew Daren.
Ia menambahkan butuh waktu berbulan-bulan untuk bisa kembali bangkit dari momen terburuknya tersebut.
"Saya tidak punya nafsu makan selama beberapa hari berikutnya dan itu menghantui saya selama berbulan-bulan," sambungnya.
Sebagai pebulutangkis andalan tunggal putra, Liew Daren sejatinya berhasil menebus kesalahannya empat tahun kemudian.
Pebulutangkis berusia 32 tahun tersebut menebus kekalahan itu dengan berhasil melaju hingga parai semifinal Kejuaraan Dunia 2018.
Walaupun hanya meraih medali perunggu, dirinya mengaku cukup bangga dengan pencapaiannya tersebut.
Apalagi dirinya menyamai capaian yang pernah ditorehkan dua pebulutangkis Malaysia lainnya.
Dua pebulutangkis hebat Malaysia yang pernah meraih medali perunggu yakni Lee Chong Wei dan Wong Choong Hann.
Lee Chong Wei meraih medali perunggu kejuaraan dunia tepatnya pada tahun 2011 (London), 2013 (Guangzhou), dan Jakarta (2015).
Baca: Curahan Hati Kento Momota Soal Pendamping Hidup, Ini Kriteria Wanita yang Dia Suka
Baca: Peringkat Teranyar BWF Sektor Tunggal Putra, Kento Momota Belum Terkejar, Ginting & Jojo Turun