TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Eks atlet bulu tangkis Taufik Hidayat sempat terseret kasus dugaan korupsi yang melibatkan Imam Nahrawi selaku Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) pada saat itu.
Dalam wawancaranya dengan Deddy Corbuzier, Taufik Hidayat juga membeberkan bagaimana dia menjadi pengurus di PBSI.
Baca: Bukan Pengusaha, Pemenang Lelang Motor Jokowi Seorang Kuli Bangunan, Bamsoet Beri Respons
Taufik juga membeberkan borok PBSI ketika dia menjadi atlet maupun menjadi pengurus.
Pria 38 tahun itu menyebut banyak kepentingan politik yang ada di dalam PBSI dan membuat organisasi kusut.
"Kamu kira di PBSI itu semua tahu tentang bulu tangkis?" kata Taufik di akun YouTube Deddy Corbuzier.
"Awalnya, sebelum mereka jadi pengurus di sana, mereka bisa-bisanya minta ketemu gue setiap hari, minta masukan. Begitu masuk jadi pengurus, gue ditendang."
"Gue masuk ke PBSI saja, mereka takut. Gue orang bulu tangkis juga loh. Gue nggak diterima di sana. Banyak yang takut gue ada di situ (PBSI, Red). Makanya bagaimana caranya gue dimatiin, nggak bisa gerak," ungkapnya.
Dia juga menegaskan selama politik ada dalam olahraga, selama itu pula takkan membuahkan prestasi.
Sekjen PBSI, Achmad Budiharto mengatakan, menganggap pernyataan Taufik seperti angin lalu dan memilih fokus pembinaan prestasi.
"Biar nanti sejarah dan fakta yang berbicara," kata sekretaris jenderal PBSI, Achmad Budiharto.
Rupanya, keberanian Taufik Hidayat membeberkan praktik tersebut memicu atlet lainnya untuk bersuara.
Seperti halnya Tontowi Ahmad mengundurkan diri dari pelatnas dan memilih gantung raket pada Senin (18/5/2020).
Selain pensiun, Tontowi juga membuka borok PBSI yang tak menghargai atlet.
Status magang di pelatnas yang diterima Tontowi menjadi salah satu alasan dirinya pensiun.