TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Federasi badminton dunia (BWF), mengumumkan ketentuan baru mengenai kulaifikasi Olimpiade Tokyo 2020 yang akan dihelat pada 23 Juli – 8 Agustus 2021.
Sekretaris Jenderal BWF, Thomas Lund, mengatakan ketentuan-ketentuan ini diambil lewat proses yang cukup sulit serta komunikasi intensif bersama Komisi Atlet guna memastikan bahwa penyesuaian ketentuan olimpiade ini berlaku adil bagi semua atlet.
“Kami rasa ini adalah solusi terbaik dan adil, menjadi prioritas utama kami untuk menyelenggarakan turnamen-turnamen ini yang merupakan bagian dari penyesuaian kondisi bulutangkis setelah Covid-19 mulai mereda,” Lund seperti dikutip dari laman resmi PBSI.
“Walaupun kami sudah mulai melangsungkan turnamen di akhir 2020, namun kami memilih unntuk memulai kembali kualifikasi olimpiade pada tahun 2021,” sambungnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa di tahun ini BWF masih mempertimbangkan mengenai aturan pembatasan perjalanan di setiap negara peserta serta berbagai aturan lain yang merupakan dampak dari wabah Covid-19.
Berikut ketentuan baru kualifikasi Olimpiade Tokyo 2020:
1. Semua poin yang telah didapat atlet dari turnamen yang telah selesai pada masa kualifikasi olimpiade (sampai All England 2020) akan tetap masuk dalam poin Race to Tokyo.
2. Turnamen-turnamen yang telah dijadwal ulang oleh BWF terhitung dari Agustus-Desember 2020, hasilnya tidak akan masuk ke perhitungan poin Race to Tokyo.
3. Periode kualifikasi Olimpiade Tokyo 2020 akan dimulai lagi pada minggu pertama hingga minggu ke-17 di tahun 2021, hanya mencakup turnamen yang telah tertunda atau batal akibat dampak Covid-19 di tahun 2020, diantaranya: German Open, Swiss Open, Lingshui China Masters, Orleans Masters, India Open, Malaysia Open, Singapore Open serta kejuaraan kontinental individual (Badminton Asia Championships, European Championships dan sebagainya).
4. Pemain dari Tiongkok dan Hong Kong yang tahun ini tidak mendapat poin dari kejuaraan Badminton Asia Team Championships 2020 (BATC) di Manila, Filipina, pada Februari lalu, akan mendapat poin dari Badminton Asia Mixed Team Championships 2021 (BAMTC). Hal ini dikarenakan absennnya kedua tim tersebut diakibatkan oleh peraturan pembatasan perjalanan akibat covid-19 dari pemerintah Filipina.
Sebagai catatan di poin terakhir, tim Tiongkok dan Hong Kong akan mendapatkan poin dari BAMTC 2021. Kejuaraan beregu Asia setiap tahunnya memainkan format pertandingan yang berbeda.
Di tahun genap, BATC menggunakan format sesuai dengan format Piala Thomas dan Uber karena kejuaraan tersebut juga dimainkan di tahun genap.
Format yang digunakan di Piala Thomas dan Uber adalah di masing-masing tim putra dan putri memainkan pertandingan di lima nomor yang terdiri dari tiga pemain tunggal dan dua pasang ganda.