TRIBUNNEWS.COM - Pemain hingga pelatih NBA memberikan kecaman atas tindakan oknum polisis Amerika Serikat yang berimbas pada meninggalnya George Floyd.
George Floyd, seorang pria Afrika-Amerika tak bersenjata meninggal pada 25 Mei 2020 lalu, diduga karena kekerasan yang dilakukan aparat kepolisian.
George Floyd dilaporkan tewas pada Senin (24/5) setelah lehernya diinjak oleh anggota polisi.
Baca: George Floyd Meninggal Diinjak Polisi, Keluarga Tuntut 4 Polisi yang Diam: Dihukum Layaknya Pembunuh
Baca: Kasus Polisi Injak Leher George Floyd Hingga Tewas Picu Kemarahan Warga, Pelaku Dipecat
Insiden itu terekam dan videonya menyebar di media sosial.
Kondisi tersebut memicu barmacam aksi dan reaksi atas meninggalnya George Floyd.
Dilansir dari laman Japan Times, sejumlah tokoh olahraga dunia memberikan dukungan dan semangat terhadap keluarga korban.
Selain itu, tak sedikit dari atlet olahraga juga memberikan kecaman atas tindakan yang dilakukan oleh oknum kepolisian tersebut.
Pelatih Golden State Warriors, Steve Kerr menyatakan kematian dari George Floyd merupakan tindak pembunuhan.
"Ini pembunuhan. sangat tidak masuk akal," kata pelatih Golden State Warriors Steve Kerr.
"Serius, apa yang salah dengan AS?," lanjutnya menambahkan.
Baca: Kesaksian Wanita yang Merekam Detik-detik Kematian George Floyd : Sangat Membuat Trauma
Baca: Kematian George Floyd karena Diinjak Polisi Disebut Rasisme oleh Selebriti dan Pengunjuk Rasa di AS
Pun dengan point guard dari Golden State Warriors, Stephen Curry menyatakan komentar yang senada.
Ia menilai terdapat kejanggalan atas meninggalnya George Floyd.
"Saya telah melihat dan banyak mendengar atas apa yang terjadi dengannya, mereka sangat muak dan marah atas peristiwia yang terjadi," tukas pemain NBA berusia 32 tahun itu.
"Ini adalah realitas yang tidak bisa dipisahkan, George Floyd harusnya tidak meninggal, ia memiliki keluarga yang sangat merindukannya," tambahnya.