Layaknya Mike Tyson, Roberto Duran terlahir dari keluarga yang kurang berkecukupan.
Duran kecil hidup dalam kekacauan. Di mana Panama dan Amerika saat itu tengah konflik memperebutkan daerah terusan Panama.
Masyarakat Panama hidup dalam kesengsaraan, kekerasan di mana-mana, kelaparan melanda, dan unjuk rasa terus terjadi hampir setiap waktu.
"Saya tahu, Duran tidak malu menjadi seperti apa dirinya. saya telah banyak berhubungan dengannya beberapa waktu yang lalu," tukas petinju asal Amerika Serikat.
"Saya bertarung layaknya Duran di atas ring, saya galak dan tidak pernah takut terhadap seiapapun."
"Ketika karier saya berkembang dan orang-orang mulai memuji saya karena menjadi orang biadab, saya tahu bahwa dipanggil binatang adalah pujian tertinggi yang dapat saya terima dari seseorang di atas ring," tambah pria berusia 53 tahun.
Nama Mike Tyson sendiri dalam beberapa minggu terakhir memang menjadi perbincangan hangat bagi penikmat tinju dunia.
Petinju kelahiran Amerika Serikat tersebut kabarnya ingin turun gunung kembali ke atas ring.
Namun tujuan petinju berusia 53 tahun tersebut bukanlah untuk kembali ke ajang profesional, melainkan untuk penggalangan dana.
Baca: Momen Pilu Mike Tyson 11 Tahun Silam hingga si Leher Beton Menangis: Masa Terkelam dalam Hidupku
Baca: Mike Tyson Ditawari Kontrak Rp 293 Miliar untuk Kembali dari Masa Pensiun
Dana yang nantinya telah terkumpul akan disumbangkan ke sejumlah orang yang mengalami kesusahan, baik itu ekonomi dan kesehatan.
Nama Evander Holyfield pun sebenarnya paling santer akan menjadi lawan perdanan petinju berjuluk Si Leher Beton tersebut.
Duel ini tentu sangat ditunggu-tunggu oleh pecinta dunia tinju, mengingat rivalitas keduanya telah lama terjadi.
(Tribunnews.com/Giri)